Kegiatan religius di SMPN 2 Kramatwatu sudah berjalan mulai tahun ajaran 2017/2018. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam beribadah. Sholat dhuha, membaca Al-Quran serta sholat dhuhur berjamaah di kelas merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan sehari-hari.
Peringatan hari besar agama Islam
juga ikut dilaksanakan, salah satunya adalah kegiatan Maulid Nabi Muhammad
SAW. Siswa sangat antusias dalam acara
ini dan kreatifitas merekapun diuji dengan lomba pembuatan panjang terbaik.
Itulah pelaksanaan kegiatan religius di sekolah sebelum masa pandemi covid-19. Bagaimanakah kegiatan religius siswa di masa pandemi ini? Pembelajaran jarak jauh memaksa guru, siswa dan orangtua siswa berkolaborasi di dalamnya. Salah satu ajaran bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara bahwa "Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah" dapat kita jadikan pedoman dalam kegiatan PJJ.
Peran serta orangtua dalam kegiatan religius siswa sangatlah penting. Mulai dengan shalat, berdoa dalam setiap memulai kegiatan, membaca Al Quran, dan belajar tentang nilai-nilai keagamaan. Kegiatan keagamaan ini dilakukan rutin oleh siswa dan harus dilaporkan setiap harinya kepada guru agama dan wali kelas. Tentunya pada setiap laporan ini memerlukan validasi dari orangtua.
Pembuatan video saat siswa mengaji pun menjadi salah satu alternatif bukti bahwa siswa tetap melaksanakan kegiatan keagamaan di rumah. Bahkan akibat pandemi ini, beberapa orangtua siswa sengaja mengikutkan anaknya dalam kegiatan di pesantren untuk mendalami ilmu agama.
Guru selalu mengingatkan kepada siswa untuk tidak lupa berdoa dan sholat dhuha sebelum memulai pembelajaran jarak jauh. Dalam setiap kegiatan PJJ pun disisipkan muatan religius di dalamnya. Bimbingan orangtua di rumah tentunya sangat penting dalam peningkatan sikap religius siswa. Kerjasama yang baik antara guru dan orangtua Insya Allah dapat membantu siswa lebih religius.
By KUSRINAWATI
0 komentar:
Post a Comment