Masa-masa SMA adalah masa remaja yang penuh warna. Penuh keceriaan dan suka cita dengan teman sebaya. Sekolah SMA tempatku belajar adalah salah satu sekolah favorit di Jogjakarta. Lebih tepatnya sekolahku merupakan almamater Gubernur DIY saat ini yaitu Sri Sultan HB X. Tentunya rasa bangga bisa diterima di sekolah ini, yaitu Namche sebutannya. Tapi kadang juga disebut dengan Depazter alias depan pasar Terban. Karena lokasi sekolah yang berada tak jauh dari Pasar Terban. Nama sekolahku ini adalah SMAN 6 Yogyakarta.
Perjuangan untuk bisa diterima di sekolah ini merupakan perjuangan yang luar biasa. Berasal dari keluarga yang kurang mampu dan yatim, membuatku harus berjuang keras mencapai impian dan cita-cita untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan. Ibuku sudah beberapa kali berkata, "Kamu harus sekolah di sekolah negeri, nduk. Kalau di sekolah swasta, ibu gak bisa biayain". Kalimat itulah yang terngiang selalu di telingaku. Aku gak mau putus sekolah. Aku harus bisa sekolah yang tinggi.
Pada waktu menjang EBTANAS, yaa itulah namanya dulu, aku mempersiapkan diri dengan dibantu kakak-kakakku yang saat itu sudah kuliah di UGM. Mereka selalu mendukungku untuk bisa meraih impian dan cita-citaku. Mereka pula lah cermin untukku. Kalau mereka bisa, kenapa aku tidak? Karena tidak memiliki biaya untuk ikut bimbingan belajar, maka merekalah tutorku. Gratis pula...hehe
Akhirnya saat kelulusan SMP pun tiba dan aku mengetahui hasil ujianku. Perjuangan berikutnya adalah mencari sekolah negeri yang sesuai dengan nilaiku. Alhamdulillah nilaiku lumayan bagus, sehingga kakakku berani mendaftarkan aku di salah satu sekolah favorit di Jogja. Aku hanya duduk manis di rumah, sementara kakakku yang dengan setia menanti hasil pengumuman di SMA. Dan Alhamdulillah diterima. Betapa senang dan bahagianya ibu dan kami semua.
Perjalanan manis kulalui semasa SMA. Tidak ada bully ataupun kejadian buruk lainnya. Semua teman di sekolah sangat baik, meskipun aku dari keluarga tidak mampu. Tak pernah sekalipun ada yang membully karena kekuranganku. Masa SMA yang menyenangkan kulalui tanpa terasa sudah 3 tahun. Di tahun terakhir aku harus fokus menentukan masa depanku. Mau kuliah dimana aku? Tujuan utama dan pasti yaa kampus negeri. Yaitu antara UGM atau UNY. Akhirnya diputuskan mendaftar di UGM.
Setelah pengumuman kelulusan SMA, aku masih harus berkutat dengan buku-buku yang super banyak. Alhamdulillah dapat sumbangan buku dari teman-teman kakakku. Jadi tak perlu lagi membeli buku persiapan UMPTN...yaa itu dulu namanya. 2 hari waktu ujian telah dilalui. Setelah itu hanya bisa berdoa untuk keberhasilanku. Tiba saatnya pengumuman kelulusan UMPTN yang waktu itu tahun 1996 bersamaan dengan Olimpiade Atlanta di Amerika Serikat. Biasanya sehari sebelum pengumuman UMPTN itu tiba, yang diterima akan mendapatkan surat dari POS. Karena aku tidak mendapat surat, jadi aku pun pesimis dengan hasilnya. Aku dan saudaraku pun asik melihat tayangan olimpiade di TV hitam putih milik kami.
Rasa penasaran pun menyerang kakakku. Dengan sepeda onthelnya, dia mencari koran Kedaulatan Rakyat. Akhirnya dapatlah koran yang dicari. Satu demi satu dia mencari namaku dan nomer peserta ujian. RINAAAAA....terdengar teriakan kakakku diluar rumah.... Alhamdulillah aku diterima di Universitas Gadjah Mada....Rasa syukur tak terhingga membuat ibuku menangis karena bahagia. Kami sangat bahagia. Kampus Biru idamanku UGM...I'm coming
Dan perjalanan indahku menjemput impian dan masa depan dimulai di UGM....
By KUSRINAWATI
0 komentar:
Post a Comment