Terima kasih Tentang Tanyaku Tuhan
pulanglah,tanyakan pada bunda
"Sebenarnya apa warna dari air mata?"
bukankah terlalu cepat untuk seorang kakek?
kelam masih rambut ini tak terlihat terang
bulan pun masih terlalu jauh untuk di dudukkan
menyapa malaikat yang tiap fajar mengetuk pintu
melihat kaca adalah genggaman tangan tuanya
membuka jendela kemudian tentang rumput yang sedang asik memuji Tuhanya
berjalan agak lambat mendung gelap
nafas tak seteratur sinaran surya
terbang mencari petikan dawai entah kemana
jangan teriak,
nafas ini sudah terlalu sesak
nadanya bak denting alarm dalam hatimu
tapi pikiran itu terlalu hambar
hingga pita jarum itu tak lagi berputar
tertunduk meratapi jalan pulang
lemah kupejamkan
"Maaf,,,,Tuhan!".
"Sebenarnya apa warna dari air mata?"
bukankah terlalu cepat untuk seorang kakek?
kelam masih rambut ini tak terlihat terang
bulan pun masih terlalu jauh untuk di dudukkan
menyapa malaikat yang tiap fajar mengetuk pintu
melihat kaca adalah genggaman tangan tuanya
membuka jendela kemudian tentang rumput yang sedang asik memuji Tuhanya
berjalan agak lambat mendung gelap
nafas tak seteratur sinaran surya
terbang mencari petikan dawai entah kemana
jangan teriak,
nafas ini sudah terlalu sesak
nadanya bak denting alarm dalam hatimu
tapi pikiran itu terlalu hambar
hingga pita jarum itu tak lagi berputar
tertunduk meratapi jalan pulang
lemah kupejamkan
"Maaf,,,,Tuhan!".
Karya : ECO TEWE