Literasi budaya
merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan indonesia
sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan
dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian,
literasi budaya dan kewargaan adalah kemampuan individu dan masyarakat dalam
bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan
bangsa apalagi sekarang di abad 21, literasi budaya sangatlah penting untuk
dikuasi agar tidak ketinggalan jaman.
Gerakan literasi
sekolah adalah program yang dicanangkan pemerintah untuk membudayakan membaca
dan menulis. Gerakan literasi di SMP negeri 2 kramatwatu awalnya tidak mudah
untuk dilakukan karena minat baca dikalangan lingkungan rumahnya sangat minim
dan kesadaran pentingnya membaca itu tidak ada sama sekali sehingga kita sebagai lembaga sekolah wajib
untuk melakukan berbagai cara untuk meningkatkan minat baca siswa. Langkah awal
yang dilakukan dimana siswa diharuskan untuk membaca terlebih dahulu sebelum
melakukan persiapan pembelajaran. Awalnya menimbulkan minat baca pada siswa cukup
sulit. Berbagai macam cara dilakukan supaya minat baca pada siswa meningkat,
saya dengan guru-guru yang lain membuat suatu gerakan yang mengharuskan siswa
membaca buku apa saja sesudah pelaksanaan sholat dhuha. Pada awalnya gerakan literasi
sulit dilaksanakan karena banyak siswa yang tidak membawa buku dari rumah
ataupun meminjam dari perpustakaan sekolah, mereka belum memiliki kesadaran sendiri sehingga tidak berjalan lancar.
Pada akhirnya guru-guru memikirkan
dan memutar otak cara apalagi yang harus dilakukan
agar bisa menimbulkan minat baca pada siswa walaupun sekedar baca. Akhirnya setelah melaksanakan sholat dhuha siswa juga diharapkan membaca buku bersama-sama
dan setelah itu mengulas kembali dan langsung berdoa. Namun setiap tindakan ada
konsekuensinya. Akibat adanya Gerakan literasi ini, kegiatan pembelajaran
terganggu sehingga kurikulum merencanakan bagaimana caranya agar kegiatan
tersebut tidak memakan waktu yang lama sehingga dibuatlah jadwal pembelajaran
30 menit setelah pelaksanaan sholat dhuha dan berliterasi.
Kegiatan literasi
dan sholat dhuha ini dimulai pukul 07.00 WIB. Alhamdulilah kegitan tersebut
berjalan lancar sampai saat ini dan sekarang setiap kelas mempunyai pojok baca
dan siswa diminta untuk mengisi jurnal harian buku apa saja yang sudah dibaca.
Literasi saat ini di kalangan siswa dan siswi cukup memotivasi kita untuk lebih
baik lagi dalam merencanakan suatu program literasi di sekolah sehingga membaca
menjadi suatu rutinitas yang memang wajib dilakukan.
Itu adalah kegiatan literasi sekolah sebelum masa pandemi covid-19. Lalu apakah kegiatan literasi ditiadakan? Tentu saja tidak. Kegiatan literasi di masa pandemi terus dilakukan walaupun secara daring. Kegiatan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh dilakukan mulai pukul 08.00 - 11.00 WIB tiap harinya. Oleh karena itu banyak waktu yang bisa dilakukan siswa dalam kegiatan literasi ini. Setiap harinya siswa diwajibkan melakukan kegiatan literasi selama 15-30 menit sebelum kegiatan PJJ dilakukan. Yang bertanggung jawab akan kegiatan ini adalah wali kelas dan guru yang mengajar PJJ di jam pertama. Bentuk hasil kegiatan literasinya berupa voice note atau rekaman suara rangkuman hasil literasi mereka. Ada pula yang menuliskannya dibuku catatan. Lalu media apa yang digunakan sebagai bahan bacaan? Wali kelas dan guru mapel memberikan beberapa link sebagai bahan bacaan mereka. Jadi kegiatan ini pun tetap berjalan sukses....
By KUSRINAWATI
0 komentar:
Post a Comment