Hari ini tanggal 17 April 2021 merupakan hari kelima di
bulan Ramadan. Hari ini juga merupakan hari pertama Annisa tidak berpuasa.
Sebagai seorang wanita tentunya wanita ada waktu untuk tidak berpuasa dan
beribadah yang lainnya, yaitu karena sedang berhalangan/haid. Tentunya Annisa
kecewa karena tidak bisa berpuasa di bulan Ramadan ini. Sudah punya hutang
puasa.
Annisa memanfaatkan waktu tidak puasanya untuk melakukan
kegiatan berbelanja keperluan Lebaran lebih awal. Hal ini menurut Annisa lebih
efektif karena dia tidak berpuasa sehingga tidak berpengaruh pada kondisi
badannya. Dia bisa lebih gesit karena factor barang yang harus dia beli cukup
banyak. Butuh stamina lebih untuk
berbelanja dalam jumlah banyak. Hari itu dia menyampaikan kepada suaminya akan
berbelanja kebutuhan Lebaran di sebuah supermarket besar dan terlengkap di kota
mereka. Sang suami menolak karena pasti akan memakan waktu lama dan melelahkan.
Annisa sudah memiliki solusi untuk itu. Sang suami cukup menunggunya di rumah
saat Annisa berbelanja. Sang suami hanya perlu mengantar dan menjemputnya
setelah selesai. Suaminya pun tersenyum mengiyakan.
Mobil dikeluarkan dari garasi rumah mereka yang cukup asri di
tengah kota. Anak mereka yang berusia 4.5 tahun pun ikut serta mengantar sang
mamah ke supermarket. Sesampainya di supermarket, Annisa turun dari mobil. Saat
sang suami hendak menginjak gas mobilnya, sang anak menangis ingin ikut
berbelanja dengan mamahnya. Akhirnya sang anak ikut mamahnya berbelanja.
Memasuki area belanja supermarket, terlihat banyak sekali
stok barang-barang disana. Banyak sekali item yang dijual sale/diskon, bonus
dan harga yang sangat terjangkau. Hal ini membuat Annisa merasa ingin membeli
semuanya. Tetapi Annisa tetap berpedoman pada daftar belanja yang sudah dia
buat sebelumnya. Mulailah mereka mencari barang-barang sesuai daftar. Tanpa
terasa sudah 2 jam dia berputar-putar di supermarket itu. Hal ini membuat sang
anak kelelahan sehingga anaknya hanya duduk di troli yang didorong Annisa.
Tiba-tiba HP Annisa berbunyi. Suaminya menelepon kalau di rumah ada temannya
yang sedang bertamu, sehingga kemungkinan agak terlambat saat menjemput nanti.
Annisa tidak masalah karena mereka juga masih antri lama di kasir.
Selesai membayar semua belanjaan di kasir, Annisa pun
mencoba menelpon suaminya untuk dijemput. Sang suami minta Annisa menunggu
beberapa saat lagi. Annisa dan anaknya meresa tak sabar ingin segera pulang,
sehingga berinisiatif untuk pulang menggunakan angkutan umum. Sang anak yang
dari tadi duduk di troli, diminta turun dan mulailah mereka berjalan keluar.
Sang anak tiba-tiba teriak, “mamah sandal dedek lepas”, Annisa menjawab, “pakai
lagi sendalnya dedek”. Sambil berjalan keluar. Angkutan umum pun datang dan
Annisa bergegas masuk saat sang anak berkata, “mamah, dedek gak pakai sandal”.
Annisa pun terkejut dan akhirnya Annisa turun dan menitipkan sang anak pada
kondektur angkot karena ingin mengambil sandal anaknya. “Pak nitip anak bentar
yaa, saya mau ambil sandal anak saya dulu’.
Annisa menjerit sejadinya saat kembali ke tempat angkot dan mendapati angkot itu sudah tidak ada. Dia menangis menjerit-jerit sambil memanggil nama anaknya. Hujan mulai turun dan belanjaannya pun basah. Dia masih terus lari kesana kemari sambil memanggil anaknya. Ada pedagang buah dekat tempat Annisa berdiri. Sang pedagang memintanya berteduh dan menanyakan tentang masalahnya. Annisa bercerita bahwa anaknya dia titipkan kepada kondektur angkot. “Betapa bodohnya saya, sudah memilih sandal daripada anak saya sendiri. Saya tidak sadar bahwa saya sudah membahayakan diri anak saya. Yaa Allah kemana anak saya? Kemana saya harus mencarinya?” Annisa menangis sekencang-kencangnya karena kehilangan anak semata wayangnya. Tubuhnya berguncang hebat dan tiba-tiba...bruuuukkk.....Annisa terjatuh dari kasur dan terbangun dari tidurnya.
0 komentar:
Post a Comment