Sumber Dongeng Geologi
Posted on 25 November 2010 by Rovicky
Mengeral Bromo tentunya tidak akan pernah lepas dari Kaldera
Tengger. Kaldera Tengger ini memiliki panorama yang sangat menarik,
karena tidak hanya bentang alam vulkanik yang hanya bentuk kerucut saja
yang terlihat, didalam kaldera ini ada bermacam-macam bentang alam yg
sangat indah.
“Kalau Merapi dikenal aktifitasnya, Tengger ini dikenal karena keindahannya ya Pakdhe” “Selain keindahannya juga keunikannya, Thole”
Kaldera Tengger
Salah satu keuninkan dari Gunung Bromo adalah adanya Kaldera Tengger. Kaldera Tengger berukuran lebar sekitar 16-km terletak di ujung utara sebuah gunungapi massif yang membentang dari gunung Semeru. Kompleks vulkanik Tengger diperkirakan mengalami aktifitas besar-besaran sekitar 820.000 tahun yang lalu. Gunung ini terdiri dari lima stratovolcanoes yang saling tumpang tindih, masing-masing dipotong oleh sebuah kaldera. kubah lava, kerucut piroklastik, dan maar yang menduduki sisi-sisi massif tersebut.
Kaldera Ngadisari yang berada pada ujung
Timurlaut dari kompleks ini terbentuk sekitar 150.000 tahun yang lalu
dan kini telah mengering karena diperkirakan airnya mengalir melalui
Lembah Sapikerep. Yang paling menarik dari kaldera Tengger adalah
adanya “lautan pasir” seluas 9 x 10 km yang
terletak pada ujung Barat daya dari kompleks ini. Komplek ini
diperkirakan terbentuk secara bertahap selama Pleistosen akhir dan
Holosen awal, atau sekitar 2 juta tahun lalu. Sebuah cluster tumpang
tindih kerucut pasca kaldera dibangun di lantai kaldera lautan pasir
dalam beberapa ribu tahun terakhir.
Dalam peta jadul Kaldera Tengger digambarkan seperti dibawah ini
Sejarah Letusan
Berdasarkan catatan sejarah, letusan atau peningkatan kegiatan vulkanik Gunungapi Bromo mulai tercatat sejak tahun 1804, erupsinya dapat berlangsung pendek yaitu beberapa hari saja (contoh : 12 – 14 Juni 1860) tetapi dapat pula berlangsung satu bulan atau lebih secara terus menerus. Daur erupsi Gunungapi Bromo tidak menentu yaitu masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun sedangkan masa istirahat terpanjang 16 tahun. Peningkatan kegiatan/letusan yang tercatat dalam sejarah aktifitas vulkanik Gunungapi Bromo sejak lebih kurang 200 tahun yang lalu dapat dilihat pada tabel.Karakter Letusan :
Sepanjang sejarah letusan, setiap kali erupsi menyemburkan abu, pasir, lapilli, dan kadang-kadang melontarkan bongkah lava dan bom vulkanik, kecuali pada kegiatan 1980, pada dasar kawah terbentuk sumbat lava.Periode letusan :
Periode erupsi dapat berlangsung pendek yaitu beberapa hari saja (12 – 14 Juni 1860), tetapi dapat pula berlangsung satu bulan atau lebih secara terus menerus. Daur erupsi gunungapi Bromo tidak menentu yaitu masa istirahat terpendek kurang dari satu tahun sedangkan masa istirahat terpanjang 16 tahun.Status AWAS Bromo mulai 23 November 2010
Bromo statusnya dinaikkan menjadi Siaga pada Pukul 8.00 WIB, tetapipada pukul 11.00 WIB, tremor sudah semakin lama semakin meningkat
secara menerus, maka per pukul 15.30 WIB, Kepala PVMBG, Dr Surono
menaikan Bromo menjadi AWAS !
Sumber : Data Dasar Gunungapi Indonesia, Kusumadinata, 1979.
0 komentar:
Post a Comment