CGP

KEEP STUDYING SOCIAL STUDIES AND GEOGRAPHY WITH KUSRINAWATI,S.Si

Showing posts with label LOMBA BLOG PGRI. Show all posts
Showing posts with label LOMBA BLOG PGRI. Show all posts

14 Feb 2021

INOVASI PELATIHAN DI SAAT PANDEMI

 

    Sejak tanggal 11 Maret 2020, WHO mengeluarkan pernyataan bahwa Covid-19 telah menjadi pandemic. Pandemi itu sendiri adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi masalah bersama bagi seluruh warga di dunia. Berbagai kebijakan diambil oleh Pemerintah untuk meredam peningkatan kasus covid-19 ini. Diantaranya diberlakukannya work from home dan BDR (Belajar di Rumah) untuk peserta didik. 

    Pemberlakukan WFH dan BDR ini tentunya harus ditunjang dengan kemampuan guru sebagai pendidik dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).  Kemampuan guru di bidang IT menjadi salah satu faktor penting dalam PJJ. Bagaimanakah cara guru meningkatkan kemampuan di bidang IT?

    Sebelum terjadinya pandemi covid-19 ini, guru mendapatkan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya. Tentunya hal ini berlaku pula di saat pandemi. Hal yang membedakan pelatihan sebelum dan sesudah pandemi adalah dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan pelatihan bagi guru di masa pandemi ini dilakukan secara daring. Ini merupakan bentuk inovasi pelatihan di masa pandemi.

    Berbagai macam pelatihan ditawarkan dan mayoritas adalah gratis. Pelaksanaan pelatihan secara daring ini juga mendapatkan perhatian khusus bagi guru. Dalam pelaksanaannya, guru diharapkan memahami berbagai aplikasi yang digunakan sebagai bentuk pertemuan virtual. Aplikasi yang tergolong baru bagi saya dan rekan-rekan sebagai guru SMP. Yaitu aplikasi Google Meet, Zoom Cloud Meeting, Webex, Microsoft Teams dan masih banyak lagi.

    Penggunaan aplikasi tatap muka virtual ini perlu dipahami oleh guru sebelum melakukan kegiatan pelatihan virtual. Materi pelaksanaan pelatihan ini tentunya berkaitan dengan pembelajaran jarak jauh. Berbagai hal yang mendukung terlaksananya pembelajaran jarak jauh yang efektif dan efisien menjadi tema pelatihan terkini.

    Waktu pelaksanaan serta durasi pelatihan virtual ini bermacam-macam. Ada yang mulai dari pukul 08.00-12.00 WIB, 13.00-16.00 WIB bahkan malam hari yaitu 19.00-21.00 WIB pun ada. Guru menjadi leluasa dalam menentukan waktu yang tepat agar tidak mengganggu proses PJJ dengan siswa. Hasil dari pelatihan ini pun bisa langsung dipraktekkan kepada siswa. 

    Analisa ketersediaan sarana dan prasarana peserta didik menjadi hal utama untuk penentukan PJJ yang tepat dan efisien. Kerjasama dengan wali murid menjadi lebih intens untuk bisa menciptakan suasana pembelajaran jarak jauh yang optimal. Penguasaan teknologi menjadi hal utama dalam masa pandemi ini. Guru menjadi lebih mandiri, yaitu terus mengeksplor kemampuannya secara mandiri melalui youtube dan juga pelatihan virtual. Siswa pun sama. Dengan bantuan orangtua, siswa menjadi seorang pembelajar mandiri dan mengeksplor pengetahuan melalui berbagai sumber.

    By KUSRINAWATI


13 Feb 2021

ORGANIZING THE ENVIRONMENT TO IMPROVE LEARNING COMFORT

 

     SMP Negeri 2 Kramatwatu terletak di bagian utara Kota Serang, berada pada cakupan lanskap pantai. Perlu kita pahami bahwa daerah yang berdekatan dengan lanskap pantai akan cenderung terasa lebih panas dan kering.



     Dan suasana lapangan sekolah dan sekitarnya didominasi oleh perkerasan (pavement), sehingga iklim mikro pada kawasan sekolah akan cenderung panas.

   Untungnya, saat ini sudah ada beberapa pohon, perdu dan semak yang membantu menurunkan suhu, sehingga membuat iklim mikro sekolah terasa tetap nyaman. Sepertinya elemen hijau (tanaman) semakin dibutuhkan saat ini, mengingat lokasi sekolah yang berdekatan dengan pantai juga kebutuhan siswa dan guru akan ruang hijau sebagai upaya peningkatan kenyamanan dalam kegiatan belajar-mengajar.

    Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten kemudian datang membantu sekolah kami untuk menata lingkungan, sehingga sekolah kami memiliki ruang terbuka hijau yang cukup nyaman dan estetik.

Berikut adalah dokumentasi kegiatan penataan lingkungan di sekolah kami :


 


Pengecatan tembok dan planter box oleh siswa

Pengecatan tembok sekolah dan planter box dilakukan oleh siswa dan tentunya juga di bawah pengawasan dan pendampingan guru disana. Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan di luar jam sekolah. Siswa sangat senang dilibatkan dalam menghias sekolah. Saking semangatnya ada siswa yang sampai lepas baju. Mungkin karena kondisi cuaca yang cukup terik saat itu.

Supply alat dan bahan peningkatan RTH ( Ruang Terbuka Hijau) di sekolah dilakukan bersama oleh seluruh civitas akademika, seperti pot, pupuk, kompos dan tanaman. Para siswa dan guru juga staff saling gotong-royong mulai dari penyediaan bahan sampai pelaksanaannya. Kerja sama yang baik!

Menambah penanaman tanaman aromatik di area sekolah sebagai bentuk peningkatan kualitas kenyaman di sekolah kami. Kami juga menanam tanaman estetik di botol plastik bekas. Hal ini tidak hanya menambah keindahan di sekolah, juga recycle sampah plastik di sekolah. Keren kan?

Penataan sekolah tidak hanya di luar saja. Ruang kelas sekolah kami pun dipercantik agar siswa semakin betah belajar dan nyaman. Siswa mendekorasi ruangan kelasnya sendiri, jadi merekapun puas belajar dalam kelas yang bersih dan indah. Keren khan….!!! Penataan kelas dan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman bermanfaat untuk meningkatkan kenyamanan siswa dalam belajar.



Itulah kenangan kami 2 tahun lalu sebelum pandemi covid-19 melanda. Meskipun demikian, sekolah tetap menjaga kebersihan dan keindahan sekolah dengan melibatkan siswa. Siswa yang datang hanya beberapa orang saja untuk bergantian dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah. Kami menyebutnya “wisata sekolah”.


By KUSRINAWATI

12 Feb 2021

YOUTUBER DADAKAN

 

    Indonesia mengonfirmasi kasus pertama infeksi virus covid-19 pada awal Maret 2020. Sejak itulah segala upaya penanggulangan penyebaran covid-19 terus dilakukan oleh Pemerintah. Pandemi covid-19 ini berdampak pada semua sektor kehidupan. Tidak hanya sektor kesehatan tetapi juga berdampak pada sektor pendidikan. Hal ini karena adanya pembatasan aktifitas secara berkelompok yang menyebabkan sektor pendidikan harus menonaktifkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

    Pemberlakuan belajar di rumah menyebabkan kepanikan tersendiri. Kebingungan menerpa peserta didik, wali murid bahkan guru. Kegiatan pembelajaran jarak jauh menjadi alternatif terbaik untuk menangkal penyebaran virus covid-19 ini. Pembelajaran jarak jauh ini terdiri dari daring dan luring. PJJ daring secara khusus menggabungkan teknologi elektronik dan teknologi berbasis internet. Sementara PJJ luring dilakukan melalui siaran televisi, radio, modul belajar mandiri, bahan cetak maupun media belajar dari benda di lingkungan sekitar.

    PJJ luring di Kabupaten Serang melalui siaran televisi lokal yaitu Banten TV pernah dilakukan. Tetapi hanya mata pelajaran matematika, IPA dan Bahasa Inggris saja. Sehingga mata pelajaran lain belum terpenuhi. Guru mencoba menyediakan modul yang disusun sendiri dan penyebarannya dilakukan melalui WA Grup. Dan ini cukup efektif.

    PJJ daring juga perlu dilakukan mengingat orangtua siswa yang merasa kebingungan saat mendampingi anaknya dalam belajar di rumah. Wali murid menginginkan guru juga bisa menjelaskan secara langsung tentang materi pelajaran. Beberapa cara dilakukan yaitu dengan menggunakan aplikasi meet, zoom, maupun webex sebagai sarana tatap muka. 

    Permasalahan baru pun muncul. Banyak siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan tatap muka virtual tepat waktu. Sehingga mereka pun tertinggal saat guru memberikan penjelasan. Muncullah ide dari guru untuk memberikan beberapa link materi pelajaran yang ada di  youtube. Awalnya semua berjalan lancar.

    Penggunaan link video youtube menuai beberapa protes dari orangtua murid. Hal ini dikarenakan ada guru yang memberikan link video youtube lebih dari 2 dan durasinya panjang. Selain itu, video tersebut bukanlah buatan guru itu sendiri, melainkan buatan orang lain. Akhirnya guru terpacu untuk membuat video pembelajaran sendiri. Akibat pandemi ini membuat guru harus membuat video pembelajaran setiap minggunya dan diupload di youtube.  Guru pun menjadi youtuber dadakan.

    Kreatifitas guru semakin meningkat dan materi video di youtube pun semakin indah dan komunikatif. Siswa jadi merasa belajar langsung dengan gurunya. Pandemi covid-19 ini ternyata tidak hanya menimbulkan hal negatif, tetapi juga positif. Kemampuan guru dalam hal IT dan penguasaan materi pelajaran semakin meningkat pesat. Dan siswa pun menjadi lebih mandiri untuk mengeksplor pelajaran. 

    Mari kita tingkatkan kemampuan dan kreatifitas kita sebagai guru youtuber....Semangat



BY KUSRINAWATI

11 Feb 2021

FUTURE EDUCATION

 

    Pandemi Covid-19 secara tidak langsung memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Karena pandemi inilah maka semua instansi melakukan kegiatannya di rumah. Belajar dan bekerja dari rumah. Dalam dunia pendidikan tentunya hal ini sangat berpengaruh, baik kepada siswa maupun guru. Kekhawatiran tentang kualitas pendidikan akibat pandemi menjadi pertanyaan semua pihak.

    Hal positif akibat adanya pandemi covid-19 ini antara lain dengan penggunaan teknologi sebagai media pengganti pembelajaran tatap muka. "Future education has come early". Dunia pendidikan yang memanfaatkan bantuan teknologi dalam proses pembelajaran membuat tenaga pendidik dan kependidikan berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan IT nya.

      Kreativitas guru dalam memanfaatkan teknologi menjadi tantangan tersendiri. Berbagai cara dan metode yang efektif serta efisien terus digali untuk bisa membuat siswa yang belajar di rumah, tetap bisa menerima ilmu seperti saat tatap muka. Penggunaan teknologi dalam pendidikan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan siswa menjadi kompeten di abad-21.  Keterampilan yang paling penting pada abad ke-21 ialah self-directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari edukasi. Apakah hanya guru yang belajar tentang pemanfaatan IT untuk pembelajaran ini? Tentu saja tidak. 

    Siswa dituntut dan dipaksa untuk bisa memanfaatkan teknologi yang ada selama belajar di rumah. Siswa akhirnya harus bisa menjadi seorang self-directed learning. Siswa menjadi lebih mandiri dan mampu mengeksplor pengetahuan secara mandiri. Tentunya semua itu harus disertai dengan pengawasan orangtua di rumah.

    Guru sebagai fasilitator harus bisa memberikan pelayanan terbaik untuk siswa. Kemampuan IT guru harus terus ditingkatkan agar fasilitas layanan pembelajaran daring bisa berlangsung optimal. Selain itu, guru juga harus mensosialisasikan serta memberikan panduan belajar di rumah kepada orangtua siswa. Karena orangtua siswa merupakan pengganti kehadiran guru di saat pandemi.

    Orangtua pun dituntut untuk bisa berperan sebagai guru bagi anaknya. Pendidikan yang selama ini telah berjalan membuat orangtua mempercayakan kepada guru di sekolah untuk mendidik anak-anak mereka. Akibat dari pandemi ini, guru dan orangtua berkolaborasi untuk mendidik anak-anak di rumah. 

    Kendala mulai bermunculan saat pembelajaran daring. Berbasis teknologi, tentu tak lepas dari internet. Pembelajaran online menuntut ketersediaan sarana berupa hp, laptop, tablet ataupun PC yang terkoneksi dengan jaringan internet. Para pemangku kebijakan dalam pendidikan tentunya telah melakukan antisipasi. Permasalahan ini sedikit demi sedikit diselesaikan dengan adanya bantuan kuota dari Pemerintah. Siswa yang tidak mampu, diberikan pinjaman tablet dari sekolah beserta kuotanya. Maka pendidikan di masa pandemi inipun bisa berjalan tanpa hambatan.


BY KUSRINAWATI  

    

10 Feb 2021

JOURNEY OF LIFE


    Hari itu adalah Sabtu yang cukup cerah. Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB saat aku dan suamiku memulai perjalanan menuju salah satu desa kecil di kecamatan Cadasari kabupaten Pandeglang. Suasana jalan cukup ramai, hati cemas dan gelisah sepanjang perjalanan. Pertanyaan demi pertanyaan silih berganti di kepalaku. “Apakah dia akan menerimaku?”,“Bagaimana kalau dia tidak suka padaku?” “Apa yang harus aku katakan saat bertemu dengannya?” Kegelisahanku  rupanya mendapat perhatian suamiku Doni. “Kenapa de?” “Ade sakit yaa?” Aku pun menjawab, “Gak mas” Aku grogi aja. Ini pertama kalinya aku ketemu dengan dia. Bagaimana kalau dia tidak suka denganku mas? Suamiku mengerutkan dahinya dan berkata,”udah tenang saja, anaknya baik kok”
    Dia adalah Faisal, anak dari suamiku dari istrinya yang dulu. Ibu anak itu meninggal setahun yang lalu. Selama setahun, dia tinggal dengan neneknya di Cadasari. Setelah aku dan suamiku menikah, kami berniat mengambil Faisal dan mengajaknya tinggal dengan kami di Cilegon. Sekarang statusku sudah bukan hanya sebagai istri tapi juga sekaligus sebagai ibu. Yaa, Faisal adalah anakku tapi dia bukan putera yang aku lahirkan. Kegelisahanku akhirnya bisa sedikit berkurang saat aku melihat keluar jendela mobil. Pemandangan yang sangat indah terpampang di depan mataku.
    Pepohonan rindang sepanjang jalan. Terlebih lagi terdapat deretan pohon durian favoritku yang sedang banyak buahnya. Akupun teriak ke suami, “mas durian mas, banyak banget”. Suamiku hanya tersenyum. Jalan menuju kampung anakku "cukup bagus", membuat mobil bergoyang terus sepanjang jalan. Hehehe….jalan kampung itu penuh dengan lubang. Saat aku terpana melihat banyaknya durian diatas pohon, tiba-tiba terdengar suara keras, “duukk” “aduuuhhhh” akupun teriak. Karena suami tidak melihat adanya lubang di jalan, membuatku terantuk pintu mobil. Hati-hati mas bawa mobilnya…sakit nie. Hehehe iya maaf sengaja ehh gak sengaja kok. Pohon pisang, perkebunan buah naga pun ada. Wahh surge dunia. Suasana yang sangat asri membuatku jatuh cinta. Akhirnya suami mematikan ac mobil dan mulai menurunkan kaca mobil sambil berkata,” de disini mah dingin, biar merasakan dingin alami yaa”. Dan nyeeessss rasanya saat kaca mobil dibuka, “dingin banget mas, seger rasanya”. Tak terasa kamipun sampai di tujuan.
    Suasana rumah itu begitu sepi dari luar. “Assalamualaikum” beberapa kali kami mengucap salam tapi tidak ada sahutan dari dalam. Tak lama kemudian….”Pak, udah lama yaa?” Seorang anak usia kurang lebih 11 tahun menghampiri kami. Hatiku berdegup kencang, inikah dia? Dia menghampiriku dan mengucap salam serta mencium tanganku. Aku membalas salamnya sambal bertanya, “Apakah baju dan perlengkapan lain sudah siap?” “Sudah”, itu jawabannya. Setelah berpamitan, kamipun langsung pulang ke Cilegon. Selama perjalanan ke Cilegon, kami berusaha membuat percakapan dengan Faisal. Dan diapun menanggapi dengan antusias dan mulai cerita tentang teman-temannya saat perpisahan sehari sebelumnya. Karena mulai hari ini, Faisal tinggal Bersama kami.
    Faisal masih memanggilku dengan sebutan tante. Aku tidak mempermasalahkan hal itu. Dia mau tinggal bersama kamipun, aku sudah senang. Perjalananku sebagai ibu sambung dimulai. Aku selalu mengingat pesan ibuku agar jangan membedakan anak kandung dengan anak tiri. Aku harus bisa memperlakukan Faisal seperti anak kandung. Bismillah aku pasti bisa….


BY KUSRINAWATI

9 Feb 2021

PENGARUH OMJAY

 

    Saya dilahirkan, dibesarkan dan menjalani pendidikan sepanjang hidup saya di Yogyakarta. Setelah lulus S1 Fakultas Geografi di UGM, saya melanjutkan pendidikan dengan menempuh Akta IV di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogkarta. Berbekal ijazah S1 dan akta IV yang saya miliki, saya memberanikan diri mulai merantau keluar Jogja. Tepatnya saya merantau ke Serang Banten. Di Serang saya mengadu nasib dengan mengikuti tes CPNS pada tahun 2008. Singkat cerita alhamdulillah saya diterima dan ditempatkan di salah satu SMP Negeri di Serang. 
    Seharusnya saya mengajar pelajaran IPS. Tetapi karena guru IPS di sekolah tersebut, maka saya pun dialihkan mengajar mata pelajaran yang lain yaitu TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Untuk mendukung saya dalam mengampu mata pelajaran TIK, saya pun membeli laptop beserta modemnya. Karena gaji yang masih 80%, saya membeli laptop dan modem dengan cara kredit atau cicilan. 
    Sebagai guru TIK, akupun mulai ikut kegiatan MGMP TIK. Pada mata pelajaran TIK ini rata-rata gurunya adalah laki-laki yang semua jago IT. Sementara saya hanya sebatas bisa mengoperasikan komputer dan internet saja. Mereka teman yang luar biasa. Mereka selalu berbagi ilmu dan siap membimbing saya dalam hal IT. Termasuk dalam pembuatan BLOG.
    Pembuatan blog ternyata mudah sekali. Pertama kali membuat blog, tentu tak banyak yang bisa saya posting. Karena waktu itu sibuk dengan merubah tampilan blog dan menambahkan beberapa gadget di dalamnya. Penggunaan blog ini belum maksimal. Saya tidak rutin posting setiap harinya. Hanya sesekali saja saya posting di blog.
    Perubahan pun mulai terjadi dan aktifitas blog saya meningkat. Semua ini akibat virus yang disebarkan OMJAY, begitu panggilan beliau, seorang pakar dalam dunia pendidikan yang bernama asli Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. Saya mengikuti WA Grup beliau tentang belajar menulis. Pada akhir Januari 2021, saya melihat informasi yang beliau share di grup pada saat saya dengan belajar online dengan siswa. Saya sangat tertarik sekali untuk menerima tantangan beliau. Sebuah tantangan menulis di blog setiap hari mulai tanggal 1-28 Februari 2021. Nama tantangan ini adalah Lomba Blog PGRI dengan tema "Menulis di Blog jadi Buku".
    Penyakit menular inipun saya tularkan ke rekan kerja saya. Beliau pun mengikuti kegiatan ini bersama saya. Terimakasih Omjay atas virus yang anda berikan kepada saya. Saya akan berusaha menuntaskan tantangan ini. Walau tulisan saya tidak tertata rapih dan banyak kekurangan, tetapi saya akan komitmen menyelesaikannya. Tetap semangat kepada bapak ibu yang sedang mengikuti tantangan ini. Kita pasti bisa. Semangaat....

By KUSRINAWATI

8 Feb 2021

UANG PALSU

 


    Pada suatu hari yang cerah, kami sekeluarga berniat pergi berkunjung ke rumah saudara yang tinggal di Cilegon. Menggunakan mobil hitam yang wangi setelah di steam, membuat anak-anak sangat enjoy dalam perjalanan itu. Kami memiliki 4 anak. Pada hari itu semua anak berkumpul. Biasanya mereka sekolah berjauhan dari kami. 2 anak di Jawa Timur dan 1 anak di Pandeglang. Demi menuntut ilmu dan meraih cita-cita, mereka rela berjauhan dari keluarga. 

    Anak-anak kumpul semua tentunya hanya pada saat libur saja. Pada liburan menjelang Idul Fitri, kami berkunjung ke rumah saudara di Cilegon. Anak-anak sangat antusias karena mereka sudah lama tidak berjumpa dengan saudara-saudaranya. Tetapi sebelum kami ke rumah sanak saudara, anak-anak ingin ke mall dulu. Mereka ingin membeli sesuatu untuk persiapan lebaran. Akhirnya mobil suami berbelok ke parkiran mesin atm yang ada di seberang jalan. Kami mengambil uang secukupnya dan bergegas kembali lagi ke mobil tempat anak-anak menunggu.

    Sesampainya di mobil, kami memberikan sejumlah uang untuk anak-anak. Mereka terdiam dan lalu menolak uang tersebut. Saya berpikir, apakah uangnya kurang yaa? Saat kami menambah jumlah uangnya, mereka tetap tidak mau. Akhirnya kamipun menanyakan kenapa tidak mau diberi uang buat belanja? Dan mereka menjawab tanpa komando, "Mamah, uangnya palsu. Itu uang mainan. Gak mau". Hampir bersamaan mereka menjawab pertanyaan saya. Saya dan suami hanya bisa bertatapan sambil menahan geli. Rupanya uang baru dari Bank Indonesia dikira uang mainan. Yaa memang waktu itu Bank Indonesia mengeluarkan uang kertas desain baru.

    Anak ketiga pun berujar, ''mamah gak usah kasih uang, nanti mamah aja yang bayarin belanjaannya yaa...?" Sambil senyum manis, dia memberikan usul. Yaa sudah kalau gak mau dikasih uang, sahutku. Si Sulung menyahut, mau sie mah. Tapi uang beneran, bukan mainan. Ternyata mereka masih mengira kalau uang itu adalah uang mainan. Akhirnya kami punya jalan keluar agar mereka percaya kalau itu bukan uang palsu. Mereka diberi uang dan kemudian kami minta mereka mencoba memberikan uang itu kepada tukang parkir yang ada disana. Apabila dia menolak, berarti uangnya beneran palsu. Novi, salah satu dari anak kami bilang akan memberikan uang tersebut. Walau di wajahnya penuh keraguan, tapi diapun memberikan uangnya. Orang itu berkali-kali mengucapkan terimakasih, karena uang yang diberikan Novi cukup lumayan. Anak-anak kamipun tersenyum senang. Senang karena bisa berbagi dan senang karena ternyata uangnya asli...bukan UANG PALSU. Sulung pun berujar, "mamah mau lagi..." Dan kamipun tertawa sepanjang jalan karena peristiwa itu. 


by KUSRINAWATI

    

7 Feb 2021

LITERASI SEKOLAH DI MASA PANDEMI

    Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan adalah kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa apalagi sekarang di abad 21, literasi budaya sangatlah penting untuk dikuasi agar tidak ketinggalan jaman.

    Gerakan literasi sekolah adalah program yang dicanangkan pemerintah untuk membudayakan membaca dan menulis. Gerakan literasi di SMP negeri 2 kramatwatu awalnya tidak mudah untuk dilakukan karena minat baca dikalangan lingkungan rumahnya sangat minim dan kesadaran pentingnya membaca itu tidak ada sama sekali  sehingga kita sebagai lembaga sekolah wajib untuk melakukan berbagai cara untuk meningkatkan minat baca siswa. Langkah awal yang dilakukan dimana siswa diharuskan untuk membaca terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan pembelajaran.

    Awalnya menimbulkan minat baca pada siswa cukup sulit. Berbagai macam cara dilakukan supaya minat baca pada siswa meningkat, saya dengan guru-guru yang lain membuat suatu gerakan yang mengharuskan siswa membaca buku apa saja sesudah pelaksanaan sholat dhuha. Pada awalnya gerakan literasi sulit dilaksanakan karena banyak siswa yang tidak membawa buku dari rumah ataupun meminjam dari perpustakaan sekolah, mereka belum memiliki kesadaran sendiri sehingga tidak berjalan lancar. 

    Pada akhirnya guru-guru memikirkan dan memutar otak cara apalagi yang harus dilakukan agar bisa menimbulkan minat baca pada siswa walaupun sekedar baca.  Akhirnya setelah melaksanakan sholat dhuha  siswa juga diharapkan membaca buku bersama-sama dan setelah itu mengulas kembali dan langsung berdoa. Namun setiap tindakan ada konsekuensinya. Akibat adanya Gerakan literasi ini, kegiatan pembelajaran terganggu sehingga kurikulum merencanakan bagaimana caranya agar kegiatan tersebut tidak memakan waktu yang lama sehingga dibuatlah jadwal pembelajaran 30 menit setelah pelaksanaan sholat dhuha dan berliterasi. 

    Kegiatan literasi dan sholat dhuha ini dimulai pukul 07.00 WIB. Alhamdulilah kegitan tersebut berjalan lancar sampai saat ini dan sekarang setiap kelas mempunyai pojok baca dan siswa diminta untuk mengisi jurnal harian buku apa saja yang sudah dibaca. Literasi saat ini di kalangan siswa dan siswi cukup memotivasi kita untuk lebih baik lagi dalam merencanakan suatu program literasi di sekolah sehingga membaca menjadi suatu rutinitas yang memang wajib dilakukan.

    Itu adalah kegiatan literasi sekolah sebelum masa pandemi covid-19. Lalu apakah kegiatan literasi ditiadakan? Tentu saja tidak. Kegiatan literasi di masa pandemi terus dilakukan walaupun secara daring. Kegiatan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh dilakukan mulai pukul 08.00 - 11.00 WIB tiap harinya. Oleh karena itu banyak waktu yang bisa dilakukan siswa dalam kegiatan literasi ini. Setiap harinya siswa diwajibkan melakukan kegiatan literasi selama 15-30 menit sebelum kegiatan PJJ dilakukan. Yang bertanggung jawab akan kegiatan ini adalah wali kelas dan guru yang mengajar PJJ di jam pertama. Bentuk hasil kegiatan literasinya berupa voice note atau rekaman suara rangkuman hasil literasi mereka. Ada pula yang menuliskannya dibuku catatan. Lalu media apa yang digunakan sebagai bahan bacaan? Wali kelas dan guru mapel memberikan beberapa link sebagai bahan bacaan mereka. Jadi kegiatan ini pun tetap berjalan sukses....

By KUSRINAWATI

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes