CGP

KEEP STUDYING SOCIAL STUDIES AND GEOGRAPHY WITH KUSRINAWATI,S.Si

26 Feb 2011

Akulah Dia [Drive]

24 Feb 2011

Pengendapan Lahar Hujan

SABO
Pada prinsipnya penanggulangan lahar hujan ini adalah pengaturan sedimen. Itulah sebabnya dalam kategori penanganan di PU, lahar hujan ini masuk dalam bencana sedimen. Secara mudah sedimen itu akan mengendap ketika alirannya melambat disitulah akan terjadi sedimentasi. Dengan demikian usaha penanganannya adalah mengontrol dimana kita akan meletakkan (mendeposisikan) material-material ini. Tentusaja akan diusahakan dimana dampaknya paling kecil. Nah, besar kecilnya dampak ini yang bisa bikin berantem. dimanakah sebaiknya mambangun SABO ini.
Distribution of recent lahar deposits on Merapi slopes (JICA, 1980). The 13 rivers shown had lahars during historical time AD 1500–1900s. Large lahar deposits are mainly located in-between the Apu and Woro Rivers. Total area of lahar deposits is about 286 km2

Endapan alami lahar hujan

Gambar disebelah kanan ini memperlihatkan lokasi-lokasi endapan lahar hujan yang dikumpulkan oleh JICA (Japan Corporation Agency, 1980). Distribusi atau penyebaran lahar hujan ini terjadi secara alami tanpa usaha manusia untuk menahan atau mengaturnya. Secara tehnis material yg diangkut air ini akan mengendap apabila laju alirannya melemah atau kecepatan airnya berkurang. Laju (kecepatan) aliran ini tergantung pada sudut kemiringan lereng. ketika kemiringan lereng masih tinggi maka disitu lajunya kencang, dan material ukuran besar lebih mudah terendapkan. Tentusaja laju yang kencang ini juga memiliki daya merusak lebih besar juga. Walaupun kita endapkan diatas bukan berarti selesei tugasnya. Tetapi secara praktis itulah cara paling aman (untuk saat ini) dalam menyelamatkan atau dalam mengurangi dampak yang lebih besar. Dongengan bagaimana dan dimana endapan piroklastik serta lahar diendapkan  sebenernya bisa didekati dengan ilmu fisika dasar. Gaya yang bekerja disini gaya gravitasi. Sehingga elevasi merupakan potensi energi. Kalau benda (sedimen) masih berada di elevasi tinggi, maka energi potensialnya juga tinggi. Artinya mengendapkan di daerah elevasi tinggi sebenarnya “menyimpan” atau menumpuk energi yang suatu saat juga harus turun kebawah. Kalau tumpukan diatas ini tidak stabil juga akan berbahaya bila terjadi longsoran.
Daerah pengendapan piroklastik dan pengendapan lahar hujan
Secara teori energinya habis (potensinya paling kecil) ketika sedimen berada pada elevasi terrendah.
Sabo merupakan salah satu usaha manusia dalam mengontrol dimana lahar ini akan diendapkan. Dugaan SABO membelokkan awanpanas pernah saya dengar tetapi ketika melihat kenyataan dilapangan, dapat kita lihat bahwa bendungan SABO ini terlalu “kecil” kemampuan mempengaruhiarah luncuran awanpanas. (lihat gambar paling atas). Kalau melihat kecepatan lucuran serta jumlah material yang mengalir, perkiraan yg pernah saya dengan dari kawan di PVMBG bendungan SABO ini penuh dalam waktu sekitar 9 detik. Artinya menghilangkan bendungan ini hanya mampu menyelamatkan dusun Kinahrejo selama 9 detik saja.

Mengapa Sabo diperlukan ?

Lahar hujan selain memiliki daya rusak ketika mengalir, juga memiliki bahaya terendapkan pada daerah yang memiliki nilai ekonomis, misalnya: pemukiman-perumahan, jalan raya dan kereta api, airport, pabrik, mall, toko dll.
Lokasi endapan piroklastik 2010 mengancam lereng bawah Merapi sebelah selatan. Endapan piroklastik ini hanya sebagian saja. Ada endapan disebelah barat yang saat ini sidah sering terkena hujan dan menyebabkan lahar hujan hingga ke daerah Mlati Sleman.
Seandainya lahar ini tidak dijaga maka dapat kita lihat bagaimana potensi daerah-daerah landai di Merapi ini sangat terancam. Salah satu cara atau metode moderen adalah dengan membuat SABO untuk menahan sementara supaya endapan tetap berada diatas.
Memang seolah-olah bendungan SABO ini menguntungkan yang dibawah. Kalau dari banyak sisi sosio-ekonomis jelas lebih banyak yang akan diselamatkan dengan adanya SABO ini. Memang bener saya juga melihat banyak SABO yang dibangun terlalu keatas. SABO bukan pengontrol awanpanas, sehingga kalau masih ada luncuran awanpanas mestinya tidak dibangun SABO, karena SABO lebih diutamakan mengontrol lahar hujan. Dalam design idealnya SABO dibangun di lereng transportasi.
Idealnya SABO dibuat pada daerah transportasi, supaya aliran material lahar hujan dikurangi daya rusaknya dan dikontrol lokasi pengendapannya.
Jadi membuat sabo dibagian atas lereng Merapi itu memang sebuah usaha manusia dalam “menahan” atau mengontrol energi potensial dan energi mekanik dari aliran lahar hujan. Itulah sebabnya SABO ini dibuat berjenjang supaya daya rusak aliran lahar hujan ini dapat dikurangi secara bertahap.

Berdansa dengan Perubahan Morfologi

Proses erosi dan sedimentasi merupakan salah satu proses pembentukan bentang alam (morfologi). Proses ini tidak akan berhenti. Sabo akan penuh, dan manusia akan membangunnya kembali. Alam tentunya selalu berubah, pinter-pinteraannya manusia saja bagaiamana mampu berdansa dengan perubahan morfologi :)


Sumber : Dongeng Geologi

14 Feb 2011

SEJARAH HARI VALENTINE

Perayaan hari Valentine termasuk salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.

Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina, lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan mudah.

Sejarah hari valentine I :
Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu bokap-nye hercules.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.


Sejarah Valentine's Day II :
Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
  • pastur di Roma
  • uskup Interamna (modern Terni)
  • martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Sejarah hari valentine III :
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:

  • Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
  • Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

Sejarah Valentines Day IV :
Kisah St. Valentine

Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.

Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.

Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.

Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Kesimpulan:

Dari semua asal usul atau sejarah diatas bisa disimpulkan bahwa "hari valentin memiliki latar belakang yang tidak jelas sama-sekali", baik dari ceritanya maupun waktu terjadinya (perhatikan abad terjadinya sejarah diatas walaupun ada nama tokoh yang sama). Gimana menurut Anda?

Artikel di atas yang berjudul "Sejarah Hari Valentine - Mitos Valentine Day - Asal Muasal Hari Valentine" dikutip dari www.ateonsoft.com dan dari berbagai sumber lainnya

11 Feb 2011

Untukmu .... IBU

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Anak-anakmu...

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu... kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu...
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami

Ibu...
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes