CGP

KEEP STUDYING SOCIAL STUDIES AND GEOGRAPHY WITH KUSRINAWATI,S.Si

28 Feb 2021

KENANGAN REUNI SMA


     Pada liburan Idul Fitri 2011 aku pulang ke kampung halamanku yaitu Yogyakarta. Kota yang selalu kurindukan saat aku merantau di Serang Banten. Selama 2 tahun aku merantau di Serang karena diterima bekerja disini. Hidup seorang diri di perantauan membuatku selalu merasa rindu pada ibuku dan kampung halaman. Oleh karena itulah setiap libur aku selalu menghabiskan waktu di Jogja bersama ibu dan keluargaku. Sebagai pendidik tentunya aku mempunyai waktu libur yang lebih banyak dibandingkan pegawai lainnya. Akhir semester, kenaikan kelas dan Idul Fitri merupakan saat yang aku tunggu-tunggu. Karena pada saat itulah aku bisa pulang menghabiskan waktu libur di kampung halaman.

    Libur hari raya kali ini terasa berbeda dari biasanya. Berbagai macam agenda liburan seolah sudah menantiku di Jogja. Biasanya aku lebih suka menghabiskan waktu liburku bersama orangtua dan keluarga di rumah. Tetapi kali ini berbeda dari biasanya. Kepulanganku kali ini sudah dinantikan tidak hanya orangtua, keluarga, tetapi juga teman-temanku. Teman-teman semasa SMA dulu sudah menanti untuk melakukan reuni. Sudah beberapa kali aku menolak ajakan mereka untuk datang ke acara reuni. Hal itu karena aku tidak cukup percaya diri bertemu dengan teman-temanku yang sekarang sudah menjadi orang-orang yang sukses. Salah satu teman baikku baik SMA telah berhasil meyakinkanku untuk datang ke acara reuni itu.

    Agenda reuni dengan teman-teman SMA ini acaranya sebenarnya sangat sederhana tetapi cukup menyenangkan bagiku. Kami berkumpul di suatu rumah makan cukup terkenal di Jogjakarta yaitu "The House of RAMINTEN". Walaupun aku asli Jogja, tetapi ini adalah kali pertamaku menginjakkan kaki di rumah makan ini. Restoran ini sangat unik. Keunikan ini bisa dilihat sejak pertama kali memasuki restoran, kita disambut dengan alunan musik Gending Jawa dan aroma dupa yang terasa di indera penciuman. Terdapat beberapa wanita sedang membatik di salah satu sudut ruangan. Tentunya ini sangat jarang kita temukan di restoran lainnya. 

    Menu restoran "The House of Raminten" ini juga berbeda dari restoran lainnya. Mulai dari nama, bentuk, hingga rasanya yang khas, semua hal itu dapat memancing rasa penasaran pengunjung. Contohnya adalah menu ayam koteka, ini merupakan menu berbahan dasar ayam yang dibungkus dalam batang bambu. Harga dari semua menu di restoran ini pun sangat bersahabat di kantong. Porsi nya pun besar, sehingga kita harus menghabiskan satu menu bersama-sama. Restoran ini selalu ramai oleh pengunjung. Sehingga wajar saja apabila menu yang kita pesan pun memerlukan waktu lebih lama untuk bisa dinikmati.

    Sambil menunggu pesanan datang, kamipun berbincang-bincang dan bersenda gurau mengingat kenakalan kami saat remaja dulu. Tempat yang nyaman dengan desain khas didominasi oleh elemen kayu, membuat kami betah berlama-lama disana. Pesanan kamipun datang, dan mulailah kami menyantap makanan dengan saling mengambil pesanan orang lain. Itu adalah keisengan kami sejak dulu, saling mengambil makanan teman lainnya. Kami sangat senang bisa bertemu kembali setelah 15 tahun lebih tak berjumpa. Kenangan kami akan kebersamaan saat SMA seakan terulang kembali. Tanpa terasa sekarang sudah 10 tahun sejak terakhir bertemu, semoga setelah berlalunya Pandemi Covid-19 ini kita bisa bersua kembali.


BY KUSRINAWATI


Tutorial mendaftar Canva Pro For Education

 Berikut ini adalah video tutorial pendaftaran Canva for education

Sumber : Youtube Kusrinawati

27 Feb 2021

THE COLOUR OF LIFE



Hari yang sangat cerah pagi ini. Hampir semua karyawan bapak sudah datang untuk mengambil becak dan memulai aktifitas menarik becak hari ini. Bapak adalah pemilik beberapa becak yang disewakan. Bapak tinggal di daerah pinggiran kota Jakarta. Becak bapak cukup banyak. Sekitar 16 becak yang dimilikinya. Penghasilan sehari-haripun bisa cukup banyak. Hasil setoran becak dalam sehari itu cukup untuk biaya makan 1 minggu. Wah betapa besarnya penghasilan bapak. Bapak masih berusia cukup muda, yaitu 30 tahun dan ibu berusia 20 tahun. Saat itu mereka sudah memiliki 2 orang anak, yaitu Aminah dan Budiman. Jadi bisa dikatakan bahwa bapak dan ibu adalah pasangan muda yang sukses dan kaya. Walaupun sebenarnya bapak dan ibu bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Bapak hanyalah lulusan SMP dan ibu lulusan SD. Tapi itu tidak menghalangi mereka untuk bisa menghasilkan uang yang banyak dan sukses di usia yang masih relatif muda.

Usaha bapak semakin hari semakin maju dan bisa membeli lagi becak yang kemudian disewakan pada orang lain. Akhirnya bapak bisa menambah 4 becak. Jadi bapak sekarang memiliki 20 becak. Banyak orang yang juga tetangga bapak ingin bekerja menarik becak. Tapi rupanya becak bapak tidak mencukupi untuk disewakan pada mereka. Usaha bapak berjalan lancar. Tidak ada masalah yang berarti yang ditemui oleh bapak.

Suatu hari ada salah satu karyawan bapak pulang lebih awal dari biasanya. Dengan tergesa-gesa, dia menemui bapak dan menceritakan kejadian yang menimpanya hari ini. Dia bilang pada bapak bahwa becaknya diambil Satpol PP. Karena dia melanggar peraturan. Akhirnya bapak datang ke kantor Satpol PP dan berusaha mengambil kembali becaknya. Setelah berbicara dengan petugas dan bapak mendapat teguran, hari itu bapak diperkenankan membawa kembali becaknya. Alhamdulillah masalah telah terselesaikan.

Seiring berjalannya waktu, becak yang dimiliki bapak pun banyak yang mengalami kerusakan. Tetapi masalah itu bisa terselesaikan dengan melakukan servis pada semua becak yang bapak miliki. Dengan bertambahnya becak yang dimiliki bapak, penghasilan pun bertambah. Akhirnya bapak memiliki inisiatif untuk membeli mobil. Mobil ini nantinya juga akan disewakan. Setelah memilih dan mencari informasi tentang mobil, akhirnya bapak memutuskan membeli mobil hari itu. Hari sudah gelap waktu bapak ingin melakukan test drive pada mobil barunya. Bapak membawa mobil itu ke jalan raya. Malang tak dapat dihindarkan. Bapak menabrak pembatas jalan atau trotoar dan mobilnya terbalik. Kecelakaan itu mengakibatkan bapak kehilangan 2 tulang rusuknya karena patah. Selama 2 minggu bapak dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah akhirnya bapak kembali sembuh dan bisa beraktifitas lagi.

Suatu hari ibu memberi kabar gembira kepada bapak. Bahwa ibu sedang mengandung anak yang ketiga. Wah betapa senang dan bahagianya bapak saat itu. Karena bapak memang ingin punya banyak anak. Pada saat mengandung itu, ibu sangat dimanjakan sama bapak dan juga semua penarik becak milik bapak. Saat ibu ngidam, pegawai yang menarik becak berebut untuk memenuhi keinginan ibu. Setiap hari mereka membawa banyak makanan dan buah-buahan untuk ibu. Semua keinginan ibu selama hamil selalu terpenuhi. Ibu menjadi wanita hamil yang paling bahagia. Ibu memiliki rencana ingin melahirkan di Cirebon, kampung halaman bapak. Bapak memiliki rumah besar di Cirebon. Rumah yang dibangun dari penghasilan bapak selama di Jakarta. Semua telah dipersiapkan disana. Akhirnya memasuki usia kandungan 8 bulan, ibu kembali ke Cirebon bersama bapak. Seminggu sekali bapak ke Jakarta untuk mengambil uang setoran becak.

Saat semua orang telelap malam itu, tiba-tiba dikejutkan dengan suara orang berteriak “kebakaran kebakaran”. Ternyata rumah bapak dan ibu terbakar. Bapak langsung mengamankan ibu dan 2 anaknya. Mereka diamankan keluar jauh dari lokasi kebakaran. Ibu menangis. Sedih sekali disaat usia kandungan sudah memasuki usia 9 bulan harus mendapatkan musibah. Habis semua rumah dan seisinya dimakan api.

Setelah peristiwa kebakaran itu, ibu meminta pulang ke kampung halamannya yaitu Yogyakarta. Bapak memang membeli rumah di kampung ibu seluas 200 m2. Tapi rumah disana masih berupa rumah bilik atau terbuat dari bambu. Rumah yang masih sangat sederhana. Karena semenjak beli, bapak tidak memiliki kesempatan untuk merenovasinya. Sementara uang bapak habis ikut terbakar waktu itu. Dengan sisa sedikit uang, bapak, ibu dan anak-anaknya kembali ke Jogjakarta. Pada tanggal 20 Januari 1971 lahirlah kakakku Suparman. Kakakku terlahir di Jogjakarta. Setelah usia 3 bulan, bapak memboyong ibu kembali ke Jakarta karena tidak tega melihat ibu tinggal di rumah yang sangat sederhana. Bapak kembali ke Jakarta karena ingin mengurus kembali becak yang ditinggalkannya. Tahun demi tahun berganti dan bapak pun dikaruniai lagi anak ke empat, yaitu Herman. Kebahagiaan bapak dan ibu masih sama seperti mereka baru pertama kali memiliki anak.

Usaha bapak semakin berkembang. Setoran tiap hari pun semakin bertambah. Sampai akhirnya terjadi pergantian gubernur Jakarta waktu itu. Bapak Ali Sadikin yang menjadi gubenur Jakarta waktu itu. Bapak gubernur memiliki kebijakan baru dengan melarang becak beroperasi di Jakarta. Karena dianggap terlalu banyak becak berkeliaran di Jakarta. Kebijakan itu menimbulkan gejolak di masyarakat. Tapi rakyat tidak bisa berbuat banyak. Begitupun dengan bapak. Akhirnya usaha bapak pun lama kelamaan mengalami kebangkrutan. Karena satu demi satu becak berhenti beroperasi dan tidak ada lagi setoran dari becak. Sekuat apapun bapak berusaha bertahan, tapi kebangkrutan itu tidak bisa terhidarkan lagi. Di tengah keputusasaan itu, bapak dan ibu memutuskan kembali ke kampung halaman ibu di Jogjakarta. 

Hari yang sangat cerah pagi ini. Hampir semua karyawan bapak sudah datang untuk mengambil becak dan memulai aktifitas menarik becak hari ini. Bapak adalah pemilik beberapa becak yang disewakan. Bapak tinggal di daerah pinggiran kota Jakarta. Becak bapak cukup banyak. Sekitar 16 becak yang dimilikinya. Penghasilan sehari-haripun bisa cukup banyak. Hasil setoran becak dalam sehari itu cukup untuk biaya makan 1 minggu. Wah betapa besarnya penghasilan bapak. Bapak masih berusia cukup muda, yaitu 30 tahun dan ibu berusia 20 tahun. Saat itu mereka sudah memiliki 2 orang anak, yaitu Aminah dan Budiman. Jadi bisa dikatakan bahwa bapak dan ibu adalah pasangan muda yang sukses dan kaya. Walaupun sebenarnya bapak dan ibu bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Bapak hanyalah lulusan SMP dan ibu lulusan SD. Tapi itu tidak menghalangi mereka untuk bisa menghasilkan uang yang banyak dan sukses di usia yang masih relatif muda.

Usaha bapak semakin hari semakin maju dan bisa membeli lagi becak yang kemudian disewakan pada orang lain. Akhirnya bapak bisa menambah 4 becak. Jadi bapak sekarang memiliki 20 becak. Banyak orang yang juga tetangga bapak ingin bekerja menarik becak. Tapi rupanya becak bapak tidak mencukupi untuk disewakan pada mereka. Usaha bapak berjalan lancar. Tidak ada masalah yang berarti yang ditemui oleh bapak.

Suatu hari ada salah satu karyawan bapak pulang lebih awal dari biasanya. Dengan tergesa-gesa, dia menemui bapak dan menceritakan kejadian yang menimpanya hari ini. Dia bilang pada bapak bahwa becaknya diambil Satpol PP. Karena dia melanggar peraturan. Akhirnya bapak datang ke kantor Satpol PP dan berusaha mengambil kembali becaknya. Setelah berbicara dengan petugas dan bapak mendapat teguran, hari itu bapak diperkenankan membawa kembali becaknya. Alhamdulillah masalah telah terselesaikan.

Seiring berjalannya waktu, becak yang dimiliki bapak pun banyak yang mengalami kerusakan. Tetapi masalah itu bisa terselesaikan dengan melakukan servis pada semua becak yang bapak miliki. Dengan bertambahnya becak yang dimiliki bapak, penghasilan pun bertambah. Akhirnya bapak memiliki inisiatif untuk membeli mobil. Mobil ini nantinya juga akan disewakan. Setelah memilih dan mencari informasi tentang mobil, akhirnya bapak memutuskan membeli mobil hari itu. Hari sudah gelap waktu bapak ingin melakukan test drive pada mobil barunya. Bapak membawa mobil itu ke jalan raya. Malang tak dapat dihindarkan. Bapak menabrak pembatas jalan atau trotoar dan mobilnya terbalik. Kecelakaan itu mengakibatkan bapak kehilangan 2 tulang rusuknya karena patah. Selama 2 minggu bapak dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah akhirnya bapak kembali sembuh dan bisa beraktifitas lagi.

Suatu hari ibu memberi kabar gembira kepada bapak. Bahwa ibu sedang mengandung anak yang ketiga. Wah betapa senang dan bahagianya bapak saat itu. Karena bapak memang ingin punya banyak anak. Pada saat mengandung itu, ibu sangat dimanjakan sama bapak dan juga semua penarik becak milik bapak. Saat ibu ngidam, pegawai yang menarik becak berebut untuk memenuhi keinginan ibu. Setiap hari mereka membawa banyak makanan dan buah-buahan untuk ibu. Semua keinginan ibu selama hamil selalu terpenuhi. Ibu menjadi wanita hamil yang paling bahagia. Ibu memiliki rencana ingin melahirkan di Cirebon, kampung halaman bapak. Bapak memiliki rumah besar di Cirebon. Rumah yang dibangun dari penghasilan bapak selama di Jakarta. Semua telah dipersiapkan disana. Akhirnya memasuki usia kandungan 8 bulan, ibu kembali ke Cirebon bersama bapak. Seminggu sekali bapak ke Jakarta untuk mengambil uang setoran becak.

Saat semua orang terlelap malam itu, tiba-tiba dikejutkan dengan suara orang berteriak “kebakaran kebakaran”. Ternyata rumah bapak dan ibu terbakar. Bapak langsung mengamankan ibu dan 2 anaknya. Mereka diamankan keluar jauh dari lokasi kebakaran. Ibu menangis. Sedih sekali disaat usia kandungan sudah memasuki usia 9 bulan harus mendapatkan musibah. Habis semua rumah dan seisinya dimakan api.

Setelah peristiwa kebakaran itu, ibu meminta pulang ke kampung halamannya yaitu Yogyakarta. Bapak memang membeli rumah di kampung ibu seluas 200 m2. Tapi rumah disana masih berupa rumah bilik atau terbuat dari bambu. Rumah yang masih sangat sederhana. Karena semenjak beli, bapak tidak memiliki kesempatan untuk merenovasinya. Sementara uang bapak habis ikut terbakar waktu itu. Dengan sisa sedikit uang, bapak, ibu dan anak-anaknya kembali ke Jogjakarta. Pada tanggal 20 Juni 1972 lahirlah kakakku Suparman. Kakakku terlahir di Jogjakarta. Setelah usia 3 bulan, bapak memboyong ibu kembali ke Jakarta karena tidak tega melihat ibu tinggal di rumah yang sangat sederhana. Bapak kembali ke Jakarta karena ingin mengurus kembali becak yang ditinggalkannya. Tahun demi tahun berganti dan bapak pun dikaruniai lagi anak ke empat, yaitu Herman. Kebahagiaan bapak dan ibu masih sama seperti mereka baru pertama kali memiliki anak.

Usaha bapak semakin berkembang. Setoran tiap hari pun semakin bertambah. Sampai akhirnya terjadi pergantian gubernur Jakarta waktu itu. Bapak Ali Sadikin yang menjadi gubenur Jakarta waktu itu. Bapak gubernur memiliki kebijakan baru dengan melarang becak beroperasi di Jakarta. Karena dianggap terlalu banyak becak berkeliaran di Jakarta. Kebijakan itu menimbulkan gejolak di masyarakat. Tapi rakyat tidak bisa berbuat banyak. Begitupun dengan bapak. Akhirnya usaha bapak pun lama kelamaan mengalami kebangkrutan. Karena satu demi satu becak berhenti beroperasi dan tidak ada lagi setoran dari becak. Sekuat apapun bapak berusaha bertahan, tapi kebangkrutan itu tidak bisa terhidarkan lagi. Di tengah keputusasaan itu, bapak dan ibu memutuskan kembali ke kampung halaman ibu di Jogjakarta.

 

BY KUSRINAWATI

26 Feb 2021

STORY OF THE DAY


     Tak terasa hari ini tanggal 26 Februari 2021 menjadi hari ke-26 dalam lomba menulis di blog PGRI. Adanya lomba blog PGRI ini kuketahui tanpa sengaja saat membuka grup guru menulis. Grup guru menulis ini tidak aktif kuikuti karena menurutku menulis itu sulit sekali. Aku takut untuk menulis sesuatu yang hasilnya ternyata tak layak dibaca. Ketakutan ini yang menjadi momok buatku dalam menulis.

    Pengumuman lomba blog PGRI berupa tulisan yang setiap hari diposting di blog pribadi dan PGRI dimulai tanggal 1-28 Februari 2021. Jadi tantangan terbesarnya adalah kita wajib menulis di blog kita setiap hari dengan ketentuan 300-1500 kata. Aku pesimis bisa lulus dari kegiatan lomba ini. Karena aku tidak pernah menulis apapun sebelumnya. Tetapi aku sangat tergiur dengan penghargaan yang diberikan dalam lomba ini yaitu akan diterbitkan menjadi buku solo ber-ISBN. Wow itu impianku.

    Menulis artikel dalam blog kelihatannya sangat mudah, apalagi ini adalah blog pribadi yang isinya sesuai keinginan kita. Kita bebas menuliskan apapun dalam blog. Walau terkadang malu untuk membagikan link blog yang berisi tulisan sendiri, tapi aku tetap melakukannya walau sekedar status WA. Postingan demi postingan mengalir setiap harinya. Tanpa terasa sudah mencapai hari ke-26 dan tulisan ini menjadi tulisan ke-26 yang akan kuposting. 

    Saat ini aku tidak memiliki ide untuk menulis. Aku merasa bingung dengan materi apa yang akan kusampaikan dalam postinganku kali ini. Aku mencoba merangkai setiap kalimat agar menjadi sebuah cerita yang menarik. Hari ini aku mengikuti 2 pelatihan sekaligus via zoom. Pelatihan ini adalah tentang Pemanfaatan Canva untuk PJJ dan Pembuatan Aplikasi Penilaian Berbasis Akun Google Suite/Akun Pembelajaran. Kedua pelatihan ini sangat menarik perhatianku. Aku rela meluangkan waktu istirahat siang untuk mengikuti penjelasan para mentor kegiatan ini.

    Aplikasi Canva merupakan sebuah aplikasi yang tidak asing bagiku. Karena aku sering menggunakannya untuk membuat poster, desain infografis bahkan membuat video pembelajaran. Aku sangat senang mengikuti diklat canva untuk pjj ini karena aku jadi lebih paham tentang detil-detil dalam aplikasi canva yang sebelumnya belum kuketahui. 

    Kegiatan lain di hari ini adalah tentang aplikasi penilaian berbasis akun google suite. Ini merupakan suatu aplikasi penilaian yang dibuat dengan google form, tetapi hasilnya bisa kita tuangkan dalam format laporan nilai dan berita acara. Penggunaan google form sudah lazim. Template untuk membuat isi hasil dari google form ini terhubung ke dalam template hasil penilaian merupakan hal baru bagiku. Ini adalah penjelasan hari pertama dalam kegiatan diklat yang akan berlangsung selama 4 hari. Rumus yang digunakan di dalamnya cukup menarik perhatian dan membuatku penasaran untuk segera mempraktekkannya. Apalagi minggu depan, yaitu mulai tanggal 1 Maret 2021 akan dimulai kegiatan Penilaian Tengah Semester (PTS). Tentunya kegiatan ini sangat pas untuk segera diterapkan. 

Marilah kita selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kita untuk menunjang kegiatan PJJ dan peningkatan hasil belajar siswa. Tetap semangat di masa pandemi.


BY KUSRINAWATI

    

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes