CGP

KEEP STUDYING SOCIAL STUDIES AND GEOGRAPHY WITH KUSRINAWATI,S.Si

26 Feb 2021

STORY OF THE DAY


     Tak terasa hari ini tanggal 26 Februari 2021 menjadi hari ke-26 dalam lomba menulis di blog PGRI. Adanya lomba blog PGRI ini kuketahui tanpa sengaja saat membuka grup guru menulis. Grup guru menulis ini tidak aktif kuikuti karena menurutku menulis itu sulit sekali. Aku takut untuk menulis sesuatu yang hasilnya ternyata tak layak dibaca. Ketakutan ini yang menjadi momok buatku dalam menulis.

    Pengumuman lomba blog PGRI berupa tulisan yang setiap hari diposting di blog pribadi dan PGRI dimulai tanggal 1-28 Februari 2021. Jadi tantangan terbesarnya adalah kita wajib menulis di blog kita setiap hari dengan ketentuan 300-1500 kata. Aku pesimis bisa lulus dari kegiatan lomba ini. Karena aku tidak pernah menulis apapun sebelumnya. Tetapi aku sangat tergiur dengan penghargaan yang diberikan dalam lomba ini yaitu akan diterbitkan menjadi buku solo ber-ISBN. Wow itu impianku.

    Menulis artikel dalam blog kelihatannya sangat mudah, apalagi ini adalah blog pribadi yang isinya sesuai keinginan kita. Kita bebas menuliskan apapun dalam blog. Walau terkadang malu untuk membagikan link blog yang berisi tulisan sendiri, tapi aku tetap melakukannya walau sekedar status WA. Postingan demi postingan mengalir setiap harinya. Tanpa terasa sudah mencapai hari ke-26 dan tulisan ini menjadi tulisan ke-26 yang akan kuposting. 

    Saat ini aku tidak memiliki ide untuk menulis. Aku merasa bingung dengan materi apa yang akan kusampaikan dalam postinganku kali ini. Aku mencoba merangkai setiap kalimat agar menjadi sebuah cerita yang menarik. Hari ini aku mengikuti 2 pelatihan sekaligus via zoom. Pelatihan ini adalah tentang Pemanfaatan Canva untuk PJJ dan Pembuatan Aplikasi Penilaian Berbasis Akun Google Suite/Akun Pembelajaran. Kedua pelatihan ini sangat menarik perhatianku. Aku rela meluangkan waktu istirahat siang untuk mengikuti penjelasan para mentor kegiatan ini.

    Aplikasi Canva merupakan sebuah aplikasi yang tidak asing bagiku. Karena aku sering menggunakannya untuk membuat poster, desain infografis bahkan membuat video pembelajaran. Aku sangat senang mengikuti diklat canva untuk pjj ini karena aku jadi lebih paham tentang detil-detil dalam aplikasi canva yang sebelumnya belum kuketahui. 

    Kegiatan lain di hari ini adalah tentang aplikasi penilaian berbasis akun google suite. Ini merupakan suatu aplikasi penilaian yang dibuat dengan google form, tetapi hasilnya bisa kita tuangkan dalam format laporan nilai dan berita acara. Penggunaan google form sudah lazim. Template untuk membuat isi hasil dari google form ini terhubung ke dalam template hasil penilaian merupakan hal baru bagiku. Ini adalah penjelasan hari pertama dalam kegiatan diklat yang akan berlangsung selama 4 hari. Rumus yang digunakan di dalamnya cukup menarik perhatian dan membuatku penasaran untuk segera mempraktekkannya. Apalagi minggu depan, yaitu mulai tanggal 1 Maret 2021 akan dimulai kegiatan Penilaian Tengah Semester (PTS). Tentunya kegiatan ini sangat pas untuk segera diterapkan. 

Marilah kita selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kita untuk menunjang kegiatan PJJ dan peningkatan hasil belajar siswa. Tetap semangat di masa pandemi.


BY KUSRINAWATI

    

25 Feb 2021

MY FIRST CAKE


     Memasak adalah suatu kegiatan yang identik dengan kaum wanita. Suka atau tidak suka memasak, memaksa wanita untuk tetap bisa melakukannya. Hal ini tak lepas dari kodrat wanita sebagai ibu rumah tangga. Apapun pekerjaan diluar rumah, di rumah tetaplah seorang ibu rumah tangga yang harus mengurus rumah, mengurus anak, menyiapkan makanan dan beberes rumah. 
    Semasa SMA adalah terakhir kalinya aku belajar memasak. Seminggu sekali aku belajar memasak dengan dipandu oleh ibu. Hanya di hari libur saja aku belajar memasak. Karena di hari lain, aku harus fokus belajar dan belajar agar nilaiku tetap bagus. Apabila nilaiku bagus, maka beasiswaku akan terus berlanjut. Alhamdulillah dulu aku mendapatkan beasiswa prestasi sejak SMP.
    Berbagai jenis sayuran aku pelajari. Memasak sayur sop adalah kesukaanku. Karena relatif cepat dan mudah sekali. Meskipun baru taraf belajar memasak, aku harus memasak dalam porsi yang banyak. Aku terlahir sebagai anak ke 5 dari 6 bersaudara. Jadi kami adalah keluarga besar. Masakanku termasuk lumayan. Itu menurut saudara-saudaraku dan orangtuaku. Beragam jenis masakan dari yang bersantan, kering, dan kuah bening aku buat. 
    Suatu hari aku bilang kepada ibuku bahwa aku ingin membuat kue. Apa saja yang harus dipersiapkan? Begitu tanyaku pada ibu. Ibu mengatakan kalau ibu tidak bisa memasak kue. Sehingga tidak bisa mengajariku. Alat-alat untuk membuat kue pun tak punya. Seandainya aku terlahir di jaman millenial, mungkin semua itu tidak menjadi masalah buatku. Aku bisa mencari di google tentang berbagai resep membuat kue. 
    Setelah lulus SMA aku tidak lagi belajar memasak. Walaupun hari libur, aku gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah yang cukup banyak menyita waktu. Perkuliahan yang kujalani memiliki jadwal yang cukup padat. Melihat aku yang sangat fokus kuliah membuat ibu tidak tega untuk memintaku memasak saat libur kuliah. Aku sendiri juga ingin terus meningkatkan nilai IPK ku agar beasiswaku terus berlanjut. Yaaa...saat kuliahpun aku masih mendapatkan beasiswa prestasi. Setelah lulus kuliah aku merantau dan bekerja di Serang Banten. Di perantauan ini aku menemukan jodohku.
    Setelah menikah, aku menjalani hari-hariku sebagai ibu rumah tangga yang harus menyiapkan makan setiap hari untuk anak-anak dan suami. Berbagai resep yang ada di google aku coba. Hingga suatu hari kakak iparku datang dengan membawa pisang ambon cukup banyak. Kakak iparku rupanya sedang panen pisang. Alhamdulillah rejeki. Pisang itu sebagian kubagi-bagikan ke tetangga dan kubawa ke tempat kerjaku. Melihat pisang diatas meja makan, aku menjadi teringat waktu SMA saat keinginanku membuat kue tak terlaksana. Aku coba browsing di internet tentang cara membuat kue bolu pisang sederhana dengan alat seadanya. Banyak sekali rupanya resep bolu pisang. Aku memcoba salah satu resepnya dan wow....bentuknya bulat mengembang tetapi tidak bantat. Kuenya lembut dan manis. Anak-anakku pun suka. Itulah kue hasil karya pertamaku di usia 43 tahun. Tak ada kata terlambat untuk belajar.

By KUSRINAWATI
    
    

24 Feb 2021

HIPOGLIKEMIA

    Pada tanggal 10-22 Oktober 2010 adalah waktu bersejarah bagiku dan teman-teman seangkatan CPNS. Selama kurang lebih 2 minggu kami ditempa di Marina Anyer untuk bisa melepaskan huruf "C"yang melekat pada CPNS. Hal ini berarti bahwa kami sudah sepenuhnya menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan gaji 100%. Rasa suka cita membuncah waktu pengumuman kelulusan Pra Jabatan itu. Kamipun pulang dengan penuh kegembiraan. 

    Kelulusan dari Pra Jabatan CPNS ini mengharuskan kami untuk segera melakukan pemberkasan yang didalamnya terdapat laporan kesehatan fisik. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di RSUD Kabupaten Serang dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebelum dilakukan medical check up, kita harus berpuasa (puasa makan) terlebih dahulu. Di RSUD dilakukan pemeriksaan darah, urin dan juga rontgen thorax. Hasil pemeriksaan ini baru bisa diketahui 2 hari berikutnya. Singkat cerita, waktu pengambilan hasil medical check up pun tiba. Ada seorang dokter yang menunggu dan mengulas tentang hasil medical check up milikku. Sementara yang lain langsung mengambil laporan tanpa perlu berhadapan dengan dokter, aku harus menemui dokter untuk mengambil hasilnya.

    Kegelisahan menimpaku saat itu. Rasa takut dan khawatir dengan hasil tes kesehatanku membuat keringat dingin mengucur deras. Tanpa terasa baju dan kerudungku basah karenanya. Dokter tersenyum padaku dan mempersilakan aku untuk duduk. Beliau membuka hasil tes milikku dan mengatakan bahwa aku menderita "HIPOGLIKEMIA". Hasil tes darah menunjukkan hal itu. Aku diharapkan untuk selalu waspada. Aku terdiam dan tidak percaya. Dokter memberiku beberapa saran untuk mengatasi hipoglikemia ini.

    Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah normal. Seseorang dikatakan mengalami hipoglikemia ketika kadar gula darahnya kurang dari 60 mg/dl. Hipoglikemia yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan penurunan kesadaran dan kejang, hingga kerusakan permanen pada otak. Meski sering kali terjadi pada pasien diabetes akibat pengobatan yang dijalani, hipoglikemia juga bisa dialami oleh orang yang tidak menderita diabetes. Aku tidak memiliki riwayat diabetes. Kadar gula darahku yang rendah ini tidak separah yang aku pikirkan. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipoglikemia ini antara lain :

  • Mengkonsumsi larutan air gula atau makanan tinggi gula seperti permen
  • Larutan air gula dapat dibuat dengan cara melarutkan 2 sdm gula pasir kedalam satu gelas air putih
  • Jika setelah 15 menit keluhan hipoglikemia masih tetap ada, minum kembali larutan air gula atau makanan tinggi gula
  • Jika hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sudah mencapai normal, maka segera mengonsumsi makanan utama atau selingan
  • Segera berkonsultasi dengan Dokter.
Kemanapun aku berada harus selalu membawa permen. Semua demi menjaga kadar gula darahku agar tidak drop. Sebulan kemudian aku kembali cek darah dan alhamdulillah kadar gula darahku normal kembali. Lega rasanya....marilah kita selalu menjaga kesehatan agar kita bisa tetap berkreasi dan berprestasi.

By KUSRINAWATI

23 Feb 2021

Refleksi Pembelajaran Jarak Jauh

    Masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) sudah berlangsung beberapa bulan hingga sekarang dan berdampak pada seluruh aspek kehidupan mulai dari segi ekonomi, sosial, politik dan termasuk didalamnya bidang pendidikan. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah memutuskan  bahwa kegiatan pembelajaran selama masa pandemi beberapa bulan ini dilaksanakan di rumah (BDR).

    Kegiatan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama beberapa bulan ini tentunya menimbulkan berbagai tantangan baru bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, para pendidik, orang tua dan tentunya terhadap para peserta didik itu sendiri. pada saat pertama kali kegiatan pembelajaran jarak jauh di launching terdapat pro dan kontra terhadap kebijakan pemerintah tersebut.  Pada awal pelaksanaan PJJ yang diputuskan sangat mendadak karena situasi dan kondisi awal pandemi yang sangat mengkhawatirkan oleh wabah yang dikabarkan sangat ganas di berbagai media telah menelan banyak korban. Sehingga pelaksanaan pembelajaran diputuskan untuk dilaksanakan dari rumah walaupun persiapan pelaksanaan pembelajaran itu sendiri belum siap. Baik dari segi regulasi, kurikulum, media ajar, dan juga psikis dari guru, peserta didik dan orangtua. Sehingga alhasil proses pembelajaran berjalan ala kadar saja selama berbulan-bulan lamanya hingga satu semester.

    Sejalan dengan berjalannya waktu dan pemberlakuan kebiasaan hidup baru (new normal), maka proses kegiatan belajar mengajar pun mulai bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Perlahan tapi pasti, guru-guru sudah mulai menyesuaikan proses pembelajaran jarak jauh melalui moda daring, luring maupun kombinasi. Guru selaku fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, mulai nampak meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan pembuatan media ajar, penggunaan aplikasi pembelajaran, dan prosedur penilaian yang sesuai untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh. Karena tuntutan kegiatan pembelajaran jarak jauh terutama penggunaan moda daring/online, guru pun akhirnya dituntut meningkatkan kemampuan dalam bidang IT. Perlahan tapi pasti setelah sekian lamanya kegiatan pembelajaran jarak jauh dilaksanakan, mulai nampak dampak positif dari kegiatan pembelajaran jarak jauh ini yaitu meningkatnya kemampuan guru dalam hal IT. Banyak guru yang awalnya tidak memiliki email menjadi berusaha memiliki bahkan tahu bagaimana cara penggunaannya. Penggunaan google classroom yang tadinya dianggap sesuatu yang tidak mungkin, sekarang sudah menjadi media pembelajaran yang sangat lumrah dilakukan. Penggunaan media ajar sudah sangat variatif tidak hanya menggunakan buku sebagai satu-satunya sumber belajar tetapi sudah menggunakan video, film, dan referensi lainnya yang ada di internet. Proses penilaian pun sudah beralih dari penilaian konvensional menjadi penilaian berbasis aplikasi, dan banyak aplikasi lainnya yang digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang berbasis IT. 

    Ada banyak dampak negatif dari kondisi pandemi covid-19 terhadap proses pembelajaran jarak jauh diantaranya kebosanan yang menimpa peserta didik, proses pembelajaran yang tidak optimal, pertumbuhan sikap sosial yang terhambat karena kurangnya interaksi antara sesama siswa dan guru, timbulnya keresahan orangtua dalam mendampingi anaknya selama mengikuti pembelajaran, dan berdampak pula pada penurunan kompetensi siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Tetapi disisi lain dampak pandemi juga tidak disadari telah meningkatkan kemampuan IT guru dan siswa. Guru menjadi lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran yang tidak terpaku pada satu media dan bahan ajar. Siswa juga menjadi lebih kreatif mencari sumber pembelajaran dari berbagai media. Bisa disimpulkan bahwa setiap kondisi apapun akan selalu memiliki dampak positif dan negatif, tinggal bagaimana kita mensiasatinya. 

SALAM SUKSES SELALU, TETAP BERKARYA DI TENGAH PANDEMI


BY KUSRINAWATI

    



 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes