CGP

KEEP STUDYING SOCIAL STUDIES AND GEOGRAPHY WITH KUSRINAWATI,S.Si

24 Mar 2025

Aktivasi ASN DIGITAL untuk Memudahkan Layanan dalam Satu Aplikasi. Begini Cara Aktivasinya!



Badan  Kepegawaian Negara (BKN), telah merilis Aplikasi terbaru yakni ASN DIGITAL untuk memudahkan layanan bagi seluruh ASN.

Oleh karena itu, berdasarkan Surat pemberitahuan  dari Deputi Bidang Sistem Informasi dan Digitalisasi Manajemen Aparatur Sipil Negara tentang Penerapan Multi Factor Authentication (MFA), seluruh ASN baik PNS maupun PPPK wajib melakukan aktivasi  MFA melalui Platform ASN Digital.

Melalui Platform ASN Digital, dengan tautan https://asndigital.bkn.go.id akan memudahkan ASN mengakses seluruh layanan Manajemen ASN BKN dengan satu kali login, tanpa perlu membuka banyak tautan.

Dengan adanya ASN DIGITAL INI maka mulai hari minggu, tanggal 23 Maret 2025 pukul 23.59, seluruh layanan ASN, hanya bisa diakses melalui Platform ASN Digital.

Berikut ini adalah langkah-langkah aktivasi ASN DIGITAL :

1. Buka Google Chrome atau Mozila Firefox melalui perangkat Laptop.

2. Ketik ASN Digital, enter

3. Klik domain BKN berupa ASN Digital disini

4. Pada tampilan ASN Digital, klik logo BKN dan klik menu login

5. Masukkan username dan password yang biasa digunakan untuk masuk ke myASN BKN. (NIP dan password lama) dan kode OTP dikosongi saja.

6.Klik masuk.

7. Membuat Password Baru yang kuat dengan 12 karakter, yang memuat huruf besar, simbol, huruf kecil atau angka.

8. Klik reset password.

9. Kembali ke halaman login

10. Login kembali menggunakan username dan password baru.

11. Klik simpan atau update password pada notifikasi dari Google agar password tersimpan dengan aman

12. Klik aktifkan MFA.

13. Gunakan HP/Smartphone/Android/iPhone dan instal Google Authenticator melalui Play Store.

14. Buka Aplikasi Google Authenticator yang sudah terinstal dan klik tanda plus (+)

15. Klik Pindai kode QR dan arahkan ke Kode QR pada laptop.

16. Masukkan kode QR yang muncul pada Google Authenticator.

17. Beri nama Device yang sesuai.

18. Berhasil mengakses laman-laman yang ada di dalam Platform ASN Digital.

19. Jika telah logout dan login kembali, maka gunakan OTP pada Google Authenticator yang muncul terbaru, karena kode OTP pada Google Authenticator  selalu berubah. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan.

Tampilan ASN DIGITAL


Logo Google Authenticator
                 

SELAMAT MENCOBA

18 Jul 2022

KUNCI JAWABAN POSTES PLATFORM MERDEKA MENGAJAR MODUL 1 MERDEKA BELAJAR

 
1. Berikut adalah salah satu contoh penerapan belajar merdeka yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah:
a. Mengajari murid-murid materi tentang kebudayaan
b. Guru membuatkan peraturan yang harus dipatuhi di dalam kelas
c. Mempercayakan murid-murid untuk bekerja dengan mandiri dan membimbingnya jika membutuhkan bantuan
d. Murid-murid harus mengikuti seluruh rangkaian kegiatan belajar yang sudah dibuatkan oleh guru di sekolah
 
2. Apa definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara?
a. Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri, namun perlu dibantu oleh orang-orang di sekitarnya untuk menentukan keputusan.
b. Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun bantin, tidak tergantung dengan orang lain.
c. Manusia yang fokus dengan kekuatan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan kehidupannya dengan merdeka.
d. Manusia yang berdiri sendiri tanpa memperdulikan orang lain sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan hati dan pikirannya sendiri.
 
3. Pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki....
a. Perilakunya x
b. Dasar hidupnya
c. Kekuatan kodratnya
d. Potensinya
 
4. Berikut ini langkah-langkah awal yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk menuntun murid-murid menjadi manusia yang merdeka, kecuali ...
a. Memahami peran diri menjadi pendidik
b. Menambah kapasitas diri sebagai pendidik x
c. Membuat perencanaan kegiatan belajar
d. Adaptif, relevan dengan tujuan belajar murid-murid
5. Sebagai guru, apa saja pengalaman belajar yang perlu dimaknai oleh murid?
a. Pengetahuan, keterampilan dan wawasan keilmuan, serta pendidikan karakter
b. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dan sikap untuk terus belajar
c. Pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk terus belajar, serta mendampingi murid untuk bisa memahami dan mencapai tujuan belajarnya
d. Keterampilan, wawasan pengetahuan, dan mengajarkan mereka bersosialisasi
 
6. Untuk memberikan ilustrasi tentang pentingnya mendidik anak, Ki Hajar Dewantara menyamakannya seperti...
a. Mendidik keluarga
b. Mendidik masyarakat
c. Mendidik teman belajar
d. Mendidik guru
 
7. Murid-murid kita saat ini adalah generasi digital native, fasih berselancar di internet, mendapatkan pengetahuan bahkan mempelajari keterampilan sesuai kebutuhan belajar mereka. Apa yang dimaksud generasi digital native?
a. Generasi yang tumbuh di era transisi digital
b. Generasi yang tumbuh sebelum perkembangan teknologi digital
c. Generasi yang lahir dan tumbuh di dalam era digital
d. Generasi yang menemukan teknologi digital
 
8. Dengan menjadi guru, apa yang kelak akan dibentuk dengan menjadikan murid-murid sebagai bagian atau bahkan pemimpin masyarakat di masa depan?
a. Kesenian
b. Kebudayaan
c. Adat istiadat
d. Keterampilan
 
9. Untuk menjadi guru yang dapat menghadapi perubahan zaman yang dinamis, keterampilan apa yang perlu dimiliki seorang guru?
a. Inovatif
b. Efektif
c. Adaptif
d. Reflektif
 
10. Jika seorang guru ingin muridnya menjadi manusia yang memiliki empati, maka ia perlu melakukan hal-hal berikut ini, kecuali....
a. Memastikan muridnya selalu sukses dalam proses belajarnya x
b. Memahami keberagaman sifat dan karakter murid-muridnya
c. Membiasakan keberagaman sifat dan karakter murid-muridnya
d. Menempatkan dirinya sebagai rekan belajar setara sehingga timbul perasaan saling, memahami, menghargai, dan membutuhkan.

14 Jul 2022

Aksi Nyata 3.3 Program yang Berdampak Pada Murid-Sholat Dhuha dan Membaca Al-Quran



















Tayangan selengkapnya bisa dilihat di bawah ini



 

25 Apr 2022

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN (3.1.a.9. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi)

(Koneksi Antarmateri):

  • Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Ki Hadjar Dewantara (KHD) mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan sistem among yaitu berdasarkan pada prinsip asah, asih asuh. Di samping itu, pendidikan juga memiliki dua poin penting yaitu kodrat alam dan kodrat zaman (kemerdekaan anak). Beliau menyampaikan bahwa pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Di dalam melaksanakan pembelajaran seorang pemimpin (guru) harus menerapkan sistem among (menuntun) agar mampu mendorong tumbuh kembangnya potensi siswa. Adapun pratap triloka dalam pendidikan sebagai sistem among yang diusung oleh KHD antara lain:

·       Ing ngarsa sung tuladha, maknanya adalah seorang guru menjadi teladan bagi muridnya.

·       Ing madya mangun karsa, maknanya yaitu seorang guru menjalin komunikasi yang baik dengan muridnya.

·       Tut wuri handayani, yaitu peran guru sebagai motor penggerak yang memotivasi serta mendorong muridnya berkembang sesuai potensinya.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Pengambilan keputusan merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan. Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal.

Dalam pengambilan sebuah keputusan akan ada dua hal yang kita temukan yaitu bujukan moral dan dilema etika. Peran guru sebagai pengambil keputusan harus mampu yang memandirikan, berpihak pada murid, kolaboratif serta reflektif. Ketepatan dalam pengambilan keputusan dalam melancarkan arah dan tujuan pembelajaran serta menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan kesadaran penuh (mindfull), sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada

  • Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Keterampilan coaching penting dimiliki seorang guru dalam membekali dirinya sebagai seorang pemimpin. Seorang guru harus mampu menjadi coach bagi dirinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi untuk solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik. Untuk membuat keputusan yang mengutamakan kepentingan murid, diperlukan kesamaan visi, budaya, serta nilai-nilai yang dianggap penting dalam sebuah institusi. Keterampilan coaching dengan model TIRTA akan membantu guru dalam melaksanakan tugasnya, mampu melihat paradigma pengambilan keputusan serta berbagai sudut pandang sehingga mengambil keputusan yang tepat.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Sebagai guru kita harus bisa dan mampu untuk memfasilitasi semua perbedaan minat serta gaya belajar murid di kelas. Hal ini dimaksudkan agar proses kegiatan belajar mengajar menjadi sesuatu kegiatan yang menyenangkan murid dan sesuai dengan profil belajar murid. Oleh karena itu diperlukan suatu keputusan yang tepat agar semua kepentingan murid bisa kita fasilitasi. Aspek sosial dan emosional ini diperlukan agar guru bisa memberikan suatu pengalaman belajar yang menyenangkan bagi murid dan bisa mengambil keputusan yang berpihak pada murid, sehingga mampu mewujudkan merdeka belajar.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Dalam menjalankan peran sebagai guru, ada kalanya guru dihadapkan dalam situasi yang mengandung dilema etika dan bujukan moral.

·       Bujukan moral atau benar vs salah adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi benar atau salah dalam mengambil sebuah keputusan.

·       Dilema etika atau benar vs benar adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi keduanya benar namun bertentangan dalam mengambil sebuah keputusan.

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini.

·       Individu lawan masyarakat (individual vs community)

·       Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

·       Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

·       Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Dalam pengambilan sebuah keputusan ada tiga prinsip yang melandasinya. Ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut yaitu.

·       Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

·       Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

·       Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

 

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Hal ini dikarenakan keputusan yang diambil telah mempertimbangkan beberapa aspek dan mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan serta telah melakukan pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulasi, uji intuisi, Uji halaman depan, Uji panutan). Ketika seorang pendidik telah melaksanakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan tersebut, maka niscaya keputusan yang diambil akan tetap menciptakan lingkungan yang positif dengan tetap melakukan refleksi terhadap keputusan yang diambil.

9 langkah yang telah disusun untuk memandu dalam mengambil dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan.

·       Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan

·       Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

·       Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini.

·       Pengujian Benar atau Salah

·       Uji legal- Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut?

·       Uji regulasi- Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut?

·       Uji intuisi- Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?

·       Uji Halaman Depan Koran- Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah Anda merasa nyaman? Bila Anda tidak merasa nyaman, kemungkinan kasus tersebut bukan kasus dilema etika, namun bujukan moral.

·       Uji Panutan/Idola- Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

·       Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

·       Prinsip Pengambilan Keputusan

·       Investigasi Opsi Trilemma

·       Buat Keputusan

·       Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan.

 

  • Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Dalam mengambil keputusan yang berdampak positif bagi lingkungan tentunya terdapat berbagai kesulitan yang terjadi dilapangan. Didalam satuan pendidikan sering terjadi saat dalam mengambil keputusan menghadapi kendala dilema etika. Hal ini bisa bisa saja dipengaruhi beberapa faktor didalamnya. Kesulitan yang paling sering terjadi saat pembelajaran jarak jauh kemarin adalah diantaranya ketika berhadapan dengan dilema etika kasus pemberian nilai pada sisiwa yang memiliki keterbatasan penggunaan gawai dan sarana pjj lainnya. Di satu sisi guru wajib member nilai di sisi lain kondisi and keadaan siswa serta orangtuanya yang sulit berkoordinasi karena letak geografis yang sulit terjangkau.

  • Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil sebuah keputusan yang tepat, arif, bijaksana, dan berpihak kepada siswanya. Seorang pemimpin (guru) harus mampu menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya (siswa).  Guru juga harus mampu membangun semangat orang-orang yang dipimpinnya (siswa), dan juga harus mampu memberikan motivasi kepada orang-orang yang dipimpinnya (siswa) untuk dapat mengembangkan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki.

Keputusan yang diambil seorang guru, mempengaruhi pengajaran yang memerdekakan murid. Keputusan tersebut tentunya dapat membentuk karakter murid serta mempengaruhi kehidupannya di masa depan. Tentunya Ia akan tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan pendidikan nya sehingga Ia dapat memperoleh pendidikan yang layak demi masa depannya.

 

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Setiap pengambilan keputusan ataupun kebijakan yang diambil oleh pendidik sebagai pemimpin pembelajaran tentunya sangat mempengaruhi kehidupan atau masa depan muridnya. Jika seorang pendidik mengambil keputusan yang kurang arif dan bijaksana terhadap dilema yang dihadapi dengan peserta didiknya, maka hal ini akan berdampak kepada hal-hal yang kurang baik bagi murid tersebut

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat diambil daripembelajran pada modul ini diangtaranya adalah bahwa dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan murid khususnya terhadap pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Trilokanya.

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik juga mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya serta pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Keputusan yang diambil seorang guru, mempengaruhi pengajaran yang memerdekakan murid sehingga dapat membentuk karakter murid serta mempengaruhi kehidu

20 Apr 2022

KESEPAKATAN KELAS

Oleh Kusrinawati, S.Si.

CGP Angkatan 4 Kabupaten Serang

Untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, mulai dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua siswa dan siswa itu sendiri. Yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar adalah guru dan murid sehingga keduanya perlu menjalin hubungan yang baik agar bermuara pada pembelajaran yang menyenangkan. Perlu ada kesepakatan antara guru dan murid yang nantinya kesepakatan inilah yang menjadi acuan dalam penerapan disiplin saat proses belajar mengajar berlangsung.

Kesulitan mengarahkan murid pada saat belajar dari rumah dimasa pandemik covid 19 ini menantang guru untuk terus reflektif mencari cara untuk menarik minat murid untuk mau belajar dan konsisten mengikuti pembelajaran. Salah satu cara yang yang paling tepat untuk menciptakan kedisiplinan yang bersumber dari kesadaran murid adalah dengan adanya kesepakatan kelas. 

Kesepakatan Kelas mengedepankan peran aktif siswa sebagai subjek pendidikan, sehingga setiap pendapat siswa perlu dihargai. Lewat kesepakatan kelas, anak-anak sekaligus belajar tentang nilai-nilai demokrasi, serta pentingnya bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang mereka buat sendiri.

Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap guru serta harapan guru dan murid terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.

Berikut ini adalah proses kesepakatan kelas yang dilakukan di SMPN 2 Kramatwatu


REFLEKSI PELAKSANAAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH :
1. Murid melakukan kegiatan-kegiatan dengan sukarela dan merasa senang. Sehingga kegiatan dapat terlaksana secara konsisten
2. Kesepakatan kelas dilaksanakan dan ditaati oleh murid dan diterapkan secara berkelanjutan.
3. Murid tidak terbebani dengan semua kegiatan budaya positif yang dilakukan di sekolah, bahkan murid merasa bahagia dan senang karena merasa lebih damai dan nyaman dalam proses pembelajaran


12 Jan 2022

AKSI NYATA BUDAYA POSITIF

 TUGAS MODUL 1.4.a.10.2
AKSI NYATA - BUDAYA POSITIF - FORUM BERBAGI AKSI NYATA

Oleh
KUSRINAWATI, S.Si.
(CGP ANGKATAN 4 KAB SERANG BANTEN)


Latar Belakang

Pada pelajaran IPS, banyak hal-hal ilmu sosial yang membutuhkan konsentrasi serta pemahaman dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.  Sehingga dalam proses pembelajarannya diperlukan suasana belajar yang menyenangkan serta kondusif agar apa yang dipelajari bisa dipahami serta diterapkan langsung oleh siswa dalam kehidupan nyata. Pembelajaran kondusif dan menyenangkan bisa dibentuk dengan adanya lingkungan kelas yang nyaman, bersih serta indah. Kedisiplinan siswa dalam belajar juga diperlukan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran. Disiplin dalam hal waktu, mengumpulkan tugas, serta disiplin sesuai dengan jadwal setiap harinya baik itu mata pelajaran maupun piket kebersihan kelas. Kebiasaan berdoa sebelum belajar serta bersikap santun terhadap guru juga merupakan salah satu hal yang bisa dikembangkan menjadi budaya positif. Sekolah seyogyanya berusaha menciptakan iklim pendidikan yang mampu membiasakan setiap warganya melakukan budaya atau kebiasaan yang positif. Semua pihak harus terlibat dalam pembiasaan tersebut. Budaya yang dipegang teguh oleh seluruh warga sekolah dan menajdi kekhasan dari sekolah. Budaya tersebut harus terintegrasi dalam seluruh kegiatan sekolah baik dalam pra pembelajaran, proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Jika budaya positif mengakar dalam setipa diri peserta didik, maka Profil Pelajar Pancasila akan terwujud.





Pelaksanaan BUDAYA POSITIF dan KESEPAKATAN KELAS





Selengkapnya dapat disimak dalam youtube dibawah ini 


REFLEKSI PELAKSANAAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH :
1. Murid melakukan kegiatan-kegiatan dengan sukarela dan merasa senang. Sehingga kegiatan dapat terlaksana secara konsisten
2. Kesepakatan kelas dilaksanakan dan ditaati oleh murid dan diterapkan secara berkelanjutan.
3. Murid tidak terbebani dengan semua kegiatan budaya positif yang dilakukan di sekolah, bahkan murid merasa bahagia dan senang karena merasa lebih damai dan nyaman dalam proses pembelajaran


29 Dec 2021

Pembuatan Blog CGP

 Hari ini tanggal 29 Desember 2021, mengadakan tutorial membuat Blog bagi rekan-rekan CGP angkatan 4 Kab. Serang Banten. Alhamdulillah senangnya bisa berbagi ilmu dengan teman-teman CGP. Semangat man teman




Praktek membuat flippbook dan membagikannya di blog

18 Apr 2021

BELANJA LEBARAN

 

Hari ini tanggal 17 April 2021 merupakan hari kelima di bulan Ramadan. Hari ini juga merupakan hari pertama Annisa tidak berpuasa. Sebagai seorang wanita tentunya wanita ada waktu untuk tidak berpuasa dan beribadah yang lainnya, yaitu karena sedang berhalangan/haid. Tentunya Annisa kecewa karena tidak bisa berpuasa di bulan Ramadan ini. Sudah punya hutang puasa.

Annisa memanfaatkan waktu tidak puasanya untuk melakukan kegiatan berbelanja keperluan Lebaran lebih awal. Hal ini menurut Annisa lebih efektif karena dia tidak berpuasa sehingga tidak berpengaruh pada kondisi badannya. Dia bisa lebih gesit karena factor barang yang harus dia beli cukup banyak.  Butuh stamina lebih untuk berbelanja dalam jumlah banyak. Hari itu dia menyampaikan kepada suaminya akan berbelanja kebutuhan Lebaran di sebuah supermarket besar dan terlengkap di kota mereka. Sang suami menolak karena pasti akan memakan waktu lama dan melelahkan. Annisa sudah memiliki solusi untuk itu. Sang suami cukup menunggunya di rumah saat Annisa berbelanja. Sang suami hanya perlu mengantar dan menjemputnya setelah selesai. Suaminya pun tersenyum mengiyakan.

Mobil dikeluarkan dari garasi rumah mereka yang cukup asri di tengah kota. Anak mereka yang berusia 4.5 tahun pun ikut serta mengantar sang mamah ke supermarket. Sesampainya di supermarket, Annisa turun dari mobil. Saat sang suami hendak menginjak gas mobilnya, sang anak menangis ingin ikut berbelanja dengan mamahnya. Akhirnya sang anak ikut mamahnya berbelanja.

Memasuki area belanja supermarket, terlihat banyak sekali stok barang-barang disana. Banyak sekali item yang dijual sale/diskon, bonus dan harga yang sangat terjangkau. Hal ini membuat Annisa merasa ingin membeli semuanya. Tetapi Annisa tetap berpedoman pada daftar belanja yang sudah dia buat sebelumnya. Mulailah mereka mencari barang-barang sesuai daftar. Tanpa terasa sudah 2 jam dia berputar-putar di supermarket itu. Hal ini membuat sang anak kelelahan sehingga anaknya hanya duduk di troli yang didorong Annisa. Tiba-tiba HP Annisa berbunyi. Suaminya menelepon kalau di rumah ada temannya yang sedang bertamu, sehingga kemungkinan agak terlambat saat menjemput nanti. Annisa tidak masalah karena mereka juga masih antri lama di kasir.

Selesai membayar semua belanjaan di kasir, Annisa pun mencoba menelpon suaminya untuk dijemput. Sang suami minta Annisa menunggu beberapa saat lagi. Annisa dan anaknya meresa tak sabar ingin segera pulang, sehingga berinisiatif untuk pulang menggunakan angkutan umum. Sang anak yang dari tadi duduk di troli, diminta turun dan mulailah mereka berjalan keluar. Sang anak tiba-tiba teriak, “mamah sandal dedek lepas”, Annisa menjawab, “pakai lagi sendalnya dedek”. Sambil berjalan keluar. Angkutan umum pun datang dan Annisa bergegas masuk saat sang anak berkata, “mamah, dedek gak pakai sandal”. Annisa pun terkejut dan akhirnya Annisa turun dan menitipkan sang anak pada kondektur angkot karena ingin mengambil sandal anaknya. “Pak nitip anak bentar yaa, saya mau ambil sandal anak saya dulu’.

Annisa menjerit sejadinya saat kembali ke tempat angkot dan mendapati angkot itu sudah tidak ada. Dia menangis menjerit-jerit sambil memanggil nama anaknya. Hujan mulai turun dan belanjaannya pun basah. Dia masih terus lari kesana kemari sambil memanggil anaknya. Ada pedagang buah dekat tempat Annisa berdiri. Sang pedagang memintanya berteduh dan menanyakan tentang masalahnya. Annisa bercerita bahwa anaknya dia titipkan kepada kondektur angkot. “Betapa bodohnya saya, sudah memilih sandal daripada anak saya sendiri. Saya tidak sadar bahwa saya sudah membahayakan diri anak saya. Yaa Allah kemana anak saya? Kemana saya harus mencarinya?” Annisa menangis sekencang-kencangnya karena kehilangan anak semata wayangnya. Tubuhnya berguncang hebat dan tiba-tiba...bruuuukkk.....Annisa terjatuh dari kasur dan  terbangun dari tidurnya.


 

 

14 Apr 2021

DREAM COMES TRUE


 Tanggal 13 April 2021 adalah hari pertama puasa di bulan Ramadan. Di hari ini pula aku mendapatkan pesan singkat melalui whatsapp yang berasal dari pendiri Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, yaitu Pak H Thamrin Dahlan yang mengirimkan pesan berisi file Kata Pengantar dari Penerbit YPTD. Ini artinya selangkah lagi buku perdanaku akan naik cetak. Alhamdulillah. 

Tak sabar rasanya menanti buku berjudul "SERBA SERBI KREASI DI MASA PANDEMI" ini sampai di tanganku. Penerbit milik Bapak H. Thamrin Dahlan ini memang berkomitmen menerbitkan buku ber ISBN Gratis. Luar Biasa. Saya menjadi sangat terbantu dalam menerbitkan buku. Semua diurus oleh YPTD dan gratis pula. Penulis mendapatkan buku cetaknya juga. Semoga Allah selalu melindungi pak H. Thamrin Dahlan dan keluarganya.

Tak lupa pula dalam setiap buku pasti harus ada cover. Cover buku ini dibuat oleh seorang Penata Artistik yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai Penata Artistik Terpuji-pada Sinetron Berkah di tahun 2013. Beliau adalah bapak Aji Najiullah Thaib (Ajinatha). Sekian lama beliau malang melintang di dunia desain, tentunya membuat cover adalah hal mudah. Beruntung saya dibuatkan cover oleh Pak Ajinatha secara gratis pula. Luar biasa duet antara Pak H. Thamrin Dahlan dan Pak Ajinatha yang selalu menggratiskan demi terciptanya sebuah buku. 

Terimakasih yang tak terhingga untuk Pak H. Thamrin Dahlan dan rekan-rekan atas segala dedikasinya dalam menerbitkan buku ber ISBN gratis. Tak lupa bagi pembaca blog ini, marilah kita menulis dan jangan takut menulis, karena YPTD siap memfasilitasi gratis. Semangaaattt


18 Mar 2021

PELATIHAN GOOGLE SUITE FOR EDUCATION GURU SMP KAB SERANG

 


    Pada hari ini tanggal 18 Maret 2021 pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Serang Propinsi Banten mengadakan suatu acara workshop Google Suite For Education untuk Guru di SMP Rayon 1. Dalam kegiatan ini tidak semua guru bisa mengikuti kegiatan secara langsung tetapi setiap sekolah diwakili oleh 2 Guru yaitu Guru yang merupakan Wakasek Kurikulum dan Guru yang bertugas sebagai Operator Sekolah. Diharapkan nantinya kegiatan ini akan diteruskan kepada guru dan siswa di sekolah.

    Pembukaan acara ini sangat spesial dengan dihadiri langsung dan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang Bapak Dr. H. Asep Nugrahajaya, M.Pd. Hal ini sebagai wujud keseriusan Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang untuk meningkatkan atau mengoptimalkan pemanfaat belajar.id dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang dalam sambutannya menjelaskan bahwa "Penggunaan teknologi secanggih apapun, Guru wajib melaksanakan dan menyampaikan kepada peserta didik tentang pendidikan berkarakter." Guru harus melaksanakan pendidikan dan pembelajaran secara seimbang. Guru sebagai panutan siswa jadi harus menjadi teladan bagi peserta didik. Oleh karena itu semakin mahirnya guru dalam penggunaan IT dalam menunjang pembelajaran, tetap harus mengajarkan kepada siswa agar siswa tetap mendapatkan pendidikan berkarakter. Karakter moral harus tetap diajarkan kepada siswa. Agar siswa selama pandemi ini tetap mendapatkan layanan pendidikan, ilmu yang optimal dan juga tetap menjadi siswa yang memiliki karakter yang baik. Selain itu, guru diharapkan tidak mudah menyerah atau merasa bosan di dalam mengeksplor kemampuan diri dan meningkatkan kemampuan diri dalam melayani peserta didik. Guru harus terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik. 

    Kegiatan workshop ini dilaksanakan dalam 3 tahap yatu, In, On, On. Kegiatan pertama yaitu In berlangsung secara tatap muka langsung yang diselenggarakan di SMPN 1 Kramatwatu Kabupaten Serang untuk Rayon 1. Kegiatan kedua dan ketiga dilakukan secara daring. 


















Kegiatan ini berlangsung dengan dipandu oleh Google Master Trainer yaitu Ms. Sarma Hajizatul Fitriyah, S.Pd dan Bapak Suryawan, S.Pd. Penyampaian yang komunikatif dan menyenangkan membuat guru sangat enjoy dan menikmati setiap penjelasan yang diberikan dan bisa mempraktekkannya secara langsung berkolaborasi. Semangat belajar bapak ibu guru....

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes