CGP

KEEP STUDYING SOCIAL STUDIES AND GEOGRAPHY WITH KUSRINAWATI,S.Si

27 Feb 2021

THE COLOUR OF LIFE



Hari yang sangat cerah pagi ini. Hampir semua karyawan bapak sudah datang untuk mengambil becak dan memulai aktifitas menarik becak hari ini. Bapak adalah pemilik beberapa becak yang disewakan. Bapak tinggal di daerah pinggiran kota Jakarta. Becak bapak cukup banyak. Sekitar 16 becak yang dimilikinya. Penghasilan sehari-haripun bisa cukup banyak. Hasil setoran becak dalam sehari itu cukup untuk biaya makan 1 minggu. Wah betapa besarnya penghasilan bapak. Bapak masih berusia cukup muda, yaitu 30 tahun dan ibu berusia 20 tahun. Saat itu mereka sudah memiliki 2 orang anak, yaitu Aminah dan Budiman. Jadi bisa dikatakan bahwa bapak dan ibu adalah pasangan muda yang sukses dan kaya. Walaupun sebenarnya bapak dan ibu bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Bapak hanyalah lulusan SMP dan ibu lulusan SD. Tapi itu tidak menghalangi mereka untuk bisa menghasilkan uang yang banyak dan sukses di usia yang masih relatif muda.

Usaha bapak semakin hari semakin maju dan bisa membeli lagi becak yang kemudian disewakan pada orang lain. Akhirnya bapak bisa menambah 4 becak. Jadi bapak sekarang memiliki 20 becak. Banyak orang yang juga tetangga bapak ingin bekerja menarik becak. Tapi rupanya becak bapak tidak mencukupi untuk disewakan pada mereka. Usaha bapak berjalan lancar. Tidak ada masalah yang berarti yang ditemui oleh bapak.

Suatu hari ada salah satu karyawan bapak pulang lebih awal dari biasanya. Dengan tergesa-gesa, dia menemui bapak dan menceritakan kejadian yang menimpanya hari ini. Dia bilang pada bapak bahwa becaknya diambil Satpol PP. Karena dia melanggar peraturan. Akhirnya bapak datang ke kantor Satpol PP dan berusaha mengambil kembali becaknya. Setelah berbicara dengan petugas dan bapak mendapat teguran, hari itu bapak diperkenankan membawa kembali becaknya. Alhamdulillah masalah telah terselesaikan.

Seiring berjalannya waktu, becak yang dimiliki bapak pun banyak yang mengalami kerusakan. Tetapi masalah itu bisa terselesaikan dengan melakukan servis pada semua becak yang bapak miliki. Dengan bertambahnya becak yang dimiliki bapak, penghasilan pun bertambah. Akhirnya bapak memiliki inisiatif untuk membeli mobil. Mobil ini nantinya juga akan disewakan. Setelah memilih dan mencari informasi tentang mobil, akhirnya bapak memutuskan membeli mobil hari itu. Hari sudah gelap waktu bapak ingin melakukan test drive pada mobil barunya. Bapak membawa mobil itu ke jalan raya. Malang tak dapat dihindarkan. Bapak menabrak pembatas jalan atau trotoar dan mobilnya terbalik. Kecelakaan itu mengakibatkan bapak kehilangan 2 tulang rusuknya karena patah. Selama 2 minggu bapak dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah akhirnya bapak kembali sembuh dan bisa beraktifitas lagi.

Suatu hari ibu memberi kabar gembira kepada bapak. Bahwa ibu sedang mengandung anak yang ketiga. Wah betapa senang dan bahagianya bapak saat itu. Karena bapak memang ingin punya banyak anak. Pada saat mengandung itu, ibu sangat dimanjakan sama bapak dan juga semua penarik becak milik bapak. Saat ibu ngidam, pegawai yang menarik becak berebut untuk memenuhi keinginan ibu. Setiap hari mereka membawa banyak makanan dan buah-buahan untuk ibu. Semua keinginan ibu selama hamil selalu terpenuhi. Ibu menjadi wanita hamil yang paling bahagia. Ibu memiliki rencana ingin melahirkan di Cirebon, kampung halaman bapak. Bapak memiliki rumah besar di Cirebon. Rumah yang dibangun dari penghasilan bapak selama di Jakarta. Semua telah dipersiapkan disana. Akhirnya memasuki usia kandungan 8 bulan, ibu kembali ke Cirebon bersama bapak. Seminggu sekali bapak ke Jakarta untuk mengambil uang setoran becak.

Saat semua orang telelap malam itu, tiba-tiba dikejutkan dengan suara orang berteriak “kebakaran kebakaran”. Ternyata rumah bapak dan ibu terbakar. Bapak langsung mengamankan ibu dan 2 anaknya. Mereka diamankan keluar jauh dari lokasi kebakaran. Ibu menangis. Sedih sekali disaat usia kandungan sudah memasuki usia 9 bulan harus mendapatkan musibah. Habis semua rumah dan seisinya dimakan api.

Setelah peristiwa kebakaran itu, ibu meminta pulang ke kampung halamannya yaitu Yogyakarta. Bapak memang membeli rumah di kampung ibu seluas 200 m2. Tapi rumah disana masih berupa rumah bilik atau terbuat dari bambu. Rumah yang masih sangat sederhana. Karena semenjak beli, bapak tidak memiliki kesempatan untuk merenovasinya. Sementara uang bapak habis ikut terbakar waktu itu. Dengan sisa sedikit uang, bapak, ibu dan anak-anaknya kembali ke Jogjakarta. Pada tanggal 20 Januari 1971 lahirlah kakakku Suparman. Kakakku terlahir di Jogjakarta. Setelah usia 3 bulan, bapak memboyong ibu kembali ke Jakarta karena tidak tega melihat ibu tinggal di rumah yang sangat sederhana. Bapak kembali ke Jakarta karena ingin mengurus kembali becak yang ditinggalkannya. Tahun demi tahun berganti dan bapak pun dikaruniai lagi anak ke empat, yaitu Herman. Kebahagiaan bapak dan ibu masih sama seperti mereka baru pertama kali memiliki anak.

Usaha bapak semakin berkembang. Setoran tiap hari pun semakin bertambah. Sampai akhirnya terjadi pergantian gubernur Jakarta waktu itu. Bapak Ali Sadikin yang menjadi gubenur Jakarta waktu itu. Bapak gubernur memiliki kebijakan baru dengan melarang becak beroperasi di Jakarta. Karena dianggap terlalu banyak becak berkeliaran di Jakarta. Kebijakan itu menimbulkan gejolak di masyarakat. Tapi rakyat tidak bisa berbuat banyak. Begitupun dengan bapak. Akhirnya usaha bapak pun lama kelamaan mengalami kebangkrutan. Karena satu demi satu becak berhenti beroperasi dan tidak ada lagi setoran dari becak. Sekuat apapun bapak berusaha bertahan, tapi kebangkrutan itu tidak bisa terhidarkan lagi. Di tengah keputusasaan itu, bapak dan ibu memutuskan kembali ke kampung halaman ibu di Jogjakarta. 

Hari yang sangat cerah pagi ini. Hampir semua karyawan bapak sudah datang untuk mengambil becak dan memulai aktifitas menarik becak hari ini. Bapak adalah pemilik beberapa becak yang disewakan. Bapak tinggal di daerah pinggiran kota Jakarta. Becak bapak cukup banyak. Sekitar 16 becak yang dimilikinya. Penghasilan sehari-haripun bisa cukup banyak. Hasil setoran becak dalam sehari itu cukup untuk biaya makan 1 minggu. Wah betapa besarnya penghasilan bapak. Bapak masih berusia cukup muda, yaitu 30 tahun dan ibu berusia 20 tahun. Saat itu mereka sudah memiliki 2 orang anak, yaitu Aminah dan Budiman. Jadi bisa dikatakan bahwa bapak dan ibu adalah pasangan muda yang sukses dan kaya. Walaupun sebenarnya bapak dan ibu bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Bapak hanyalah lulusan SMP dan ibu lulusan SD. Tapi itu tidak menghalangi mereka untuk bisa menghasilkan uang yang banyak dan sukses di usia yang masih relatif muda.

Usaha bapak semakin hari semakin maju dan bisa membeli lagi becak yang kemudian disewakan pada orang lain. Akhirnya bapak bisa menambah 4 becak. Jadi bapak sekarang memiliki 20 becak. Banyak orang yang juga tetangga bapak ingin bekerja menarik becak. Tapi rupanya becak bapak tidak mencukupi untuk disewakan pada mereka. Usaha bapak berjalan lancar. Tidak ada masalah yang berarti yang ditemui oleh bapak.

Suatu hari ada salah satu karyawan bapak pulang lebih awal dari biasanya. Dengan tergesa-gesa, dia menemui bapak dan menceritakan kejadian yang menimpanya hari ini. Dia bilang pada bapak bahwa becaknya diambil Satpol PP. Karena dia melanggar peraturan. Akhirnya bapak datang ke kantor Satpol PP dan berusaha mengambil kembali becaknya. Setelah berbicara dengan petugas dan bapak mendapat teguran, hari itu bapak diperkenankan membawa kembali becaknya. Alhamdulillah masalah telah terselesaikan.

Seiring berjalannya waktu, becak yang dimiliki bapak pun banyak yang mengalami kerusakan. Tetapi masalah itu bisa terselesaikan dengan melakukan servis pada semua becak yang bapak miliki. Dengan bertambahnya becak yang dimiliki bapak, penghasilan pun bertambah. Akhirnya bapak memiliki inisiatif untuk membeli mobil. Mobil ini nantinya juga akan disewakan. Setelah memilih dan mencari informasi tentang mobil, akhirnya bapak memutuskan membeli mobil hari itu. Hari sudah gelap waktu bapak ingin melakukan test drive pada mobil barunya. Bapak membawa mobil itu ke jalan raya. Malang tak dapat dihindarkan. Bapak menabrak pembatas jalan atau trotoar dan mobilnya terbalik. Kecelakaan itu mengakibatkan bapak kehilangan 2 tulang rusuknya karena patah. Selama 2 minggu bapak dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah akhirnya bapak kembali sembuh dan bisa beraktifitas lagi.

Suatu hari ibu memberi kabar gembira kepada bapak. Bahwa ibu sedang mengandung anak yang ketiga. Wah betapa senang dan bahagianya bapak saat itu. Karena bapak memang ingin punya banyak anak. Pada saat mengandung itu, ibu sangat dimanjakan sama bapak dan juga semua penarik becak milik bapak. Saat ibu ngidam, pegawai yang menarik becak berebut untuk memenuhi keinginan ibu. Setiap hari mereka membawa banyak makanan dan buah-buahan untuk ibu. Semua keinginan ibu selama hamil selalu terpenuhi. Ibu menjadi wanita hamil yang paling bahagia. Ibu memiliki rencana ingin melahirkan di Cirebon, kampung halaman bapak. Bapak memiliki rumah besar di Cirebon. Rumah yang dibangun dari penghasilan bapak selama di Jakarta. Semua telah dipersiapkan disana. Akhirnya memasuki usia kandungan 8 bulan, ibu kembali ke Cirebon bersama bapak. Seminggu sekali bapak ke Jakarta untuk mengambil uang setoran becak.

Saat semua orang terlelap malam itu, tiba-tiba dikejutkan dengan suara orang berteriak “kebakaran kebakaran”. Ternyata rumah bapak dan ibu terbakar. Bapak langsung mengamankan ibu dan 2 anaknya. Mereka diamankan keluar jauh dari lokasi kebakaran. Ibu menangis. Sedih sekali disaat usia kandungan sudah memasuki usia 9 bulan harus mendapatkan musibah. Habis semua rumah dan seisinya dimakan api.

Setelah peristiwa kebakaran itu, ibu meminta pulang ke kampung halamannya yaitu Yogyakarta. Bapak memang membeli rumah di kampung ibu seluas 200 m2. Tapi rumah disana masih berupa rumah bilik atau terbuat dari bambu. Rumah yang masih sangat sederhana. Karena semenjak beli, bapak tidak memiliki kesempatan untuk merenovasinya. Sementara uang bapak habis ikut terbakar waktu itu. Dengan sisa sedikit uang, bapak, ibu dan anak-anaknya kembali ke Jogjakarta. Pada tanggal 20 Juni 1972 lahirlah kakakku Suparman. Kakakku terlahir di Jogjakarta. Setelah usia 3 bulan, bapak memboyong ibu kembali ke Jakarta karena tidak tega melihat ibu tinggal di rumah yang sangat sederhana. Bapak kembali ke Jakarta karena ingin mengurus kembali becak yang ditinggalkannya. Tahun demi tahun berganti dan bapak pun dikaruniai lagi anak ke empat, yaitu Herman. Kebahagiaan bapak dan ibu masih sama seperti mereka baru pertama kali memiliki anak.

Usaha bapak semakin berkembang. Setoran tiap hari pun semakin bertambah. Sampai akhirnya terjadi pergantian gubernur Jakarta waktu itu. Bapak Ali Sadikin yang menjadi gubenur Jakarta waktu itu. Bapak gubernur memiliki kebijakan baru dengan melarang becak beroperasi di Jakarta. Karena dianggap terlalu banyak becak berkeliaran di Jakarta. Kebijakan itu menimbulkan gejolak di masyarakat. Tapi rakyat tidak bisa berbuat banyak. Begitupun dengan bapak. Akhirnya usaha bapak pun lama kelamaan mengalami kebangkrutan. Karena satu demi satu becak berhenti beroperasi dan tidak ada lagi setoran dari becak. Sekuat apapun bapak berusaha bertahan, tapi kebangkrutan itu tidak bisa terhidarkan lagi. Di tengah keputusasaan itu, bapak dan ibu memutuskan kembali ke kampung halaman ibu di Jogjakarta.

 

BY KUSRINAWATI

26 Feb 2021

STORY OF THE DAY


     Tak terasa hari ini tanggal 26 Februari 2021 menjadi hari ke-26 dalam lomba menulis di blog PGRI. Adanya lomba blog PGRI ini kuketahui tanpa sengaja saat membuka grup guru menulis. Grup guru menulis ini tidak aktif kuikuti karena menurutku menulis itu sulit sekali. Aku takut untuk menulis sesuatu yang hasilnya ternyata tak layak dibaca. Ketakutan ini yang menjadi momok buatku dalam menulis.

    Pengumuman lomba blog PGRI berupa tulisan yang setiap hari diposting di blog pribadi dan PGRI dimulai tanggal 1-28 Februari 2021. Jadi tantangan terbesarnya adalah kita wajib menulis di blog kita setiap hari dengan ketentuan 300-1500 kata. Aku pesimis bisa lulus dari kegiatan lomba ini. Karena aku tidak pernah menulis apapun sebelumnya. Tetapi aku sangat tergiur dengan penghargaan yang diberikan dalam lomba ini yaitu akan diterbitkan menjadi buku solo ber-ISBN. Wow itu impianku.

    Menulis artikel dalam blog kelihatannya sangat mudah, apalagi ini adalah blog pribadi yang isinya sesuai keinginan kita. Kita bebas menuliskan apapun dalam blog. Walau terkadang malu untuk membagikan link blog yang berisi tulisan sendiri, tapi aku tetap melakukannya walau sekedar status WA. Postingan demi postingan mengalir setiap harinya. Tanpa terasa sudah mencapai hari ke-26 dan tulisan ini menjadi tulisan ke-26 yang akan kuposting. 

    Saat ini aku tidak memiliki ide untuk menulis. Aku merasa bingung dengan materi apa yang akan kusampaikan dalam postinganku kali ini. Aku mencoba merangkai setiap kalimat agar menjadi sebuah cerita yang menarik. Hari ini aku mengikuti 2 pelatihan sekaligus via zoom. Pelatihan ini adalah tentang Pemanfaatan Canva untuk PJJ dan Pembuatan Aplikasi Penilaian Berbasis Akun Google Suite/Akun Pembelajaran. Kedua pelatihan ini sangat menarik perhatianku. Aku rela meluangkan waktu istirahat siang untuk mengikuti penjelasan para mentor kegiatan ini.

    Aplikasi Canva merupakan sebuah aplikasi yang tidak asing bagiku. Karena aku sering menggunakannya untuk membuat poster, desain infografis bahkan membuat video pembelajaran. Aku sangat senang mengikuti diklat canva untuk pjj ini karena aku jadi lebih paham tentang detil-detil dalam aplikasi canva yang sebelumnya belum kuketahui. 

    Kegiatan lain di hari ini adalah tentang aplikasi penilaian berbasis akun google suite. Ini merupakan suatu aplikasi penilaian yang dibuat dengan google form, tetapi hasilnya bisa kita tuangkan dalam format laporan nilai dan berita acara. Penggunaan google form sudah lazim. Template untuk membuat isi hasil dari google form ini terhubung ke dalam template hasil penilaian merupakan hal baru bagiku. Ini adalah penjelasan hari pertama dalam kegiatan diklat yang akan berlangsung selama 4 hari. Rumus yang digunakan di dalamnya cukup menarik perhatian dan membuatku penasaran untuk segera mempraktekkannya. Apalagi minggu depan, yaitu mulai tanggal 1 Maret 2021 akan dimulai kegiatan Penilaian Tengah Semester (PTS). Tentunya kegiatan ini sangat pas untuk segera diterapkan. 

Marilah kita selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kita untuk menunjang kegiatan PJJ dan peningkatan hasil belajar siswa. Tetap semangat di masa pandemi.


BY KUSRINAWATI

    

25 Feb 2021

MY FIRST CAKE


     Memasak adalah suatu kegiatan yang identik dengan kaum wanita. Suka atau tidak suka memasak, memaksa wanita untuk tetap bisa melakukannya. Hal ini tak lepas dari kodrat wanita sebagai ibu rumah tangga. Apapun pekerjaan diluar rumah, di rumah tetaplah seorang ibu rumah tangga yang harus mengurus rumah, mengurus anak, menyiapkan makanan dan beberes rumah. 
    Semasa SMA adalah terakhir kalinya aku belajar memasak. Seminggu sekali aku belajar memasak dengan dipandu oleh ibu. Hanya di hari libur saja aku belajar memasak. Karena di hari lain, aku harus fokus belajar dan belajar agar nilaiku tetap bagus. Apabila nilaiku bagus, maka beasiswaku akan terus berlanjut. Alhamdulillah dulu aku mendapatkan beasiswa prestasi sejak SMP.
    Berbagai jenis sayuran aku pelajari. Memasak sayur sop adalah kesukaanku. Karena relatif cepat dan mudah sekali. Meskipun baru taraf belajar memasak, aku harus memasak dalam porsi yang banyak. Aku terlahir sebagai anak ke 5 dari 6 bersaudara. Jadi kami adalah keluarga besar. Masakanku termasuk lumayan. Itu menurut saudara-saudaraku dan orangtuaku. Beragam jenis masakan dari yang bersantan, kering, dan kuah bening aku buat. 
    Suatu hari aku bilang kepada ibuku bahwa aku ingin membuat kue. Apa saja yang harus dipersiapkan? Begitu tanyaku pada ibu. Ibu mengatakan kalau ibu tidak bisa memasak kue. Sehingga tidak bisa mengajariku. Alat-alat untuk membuat kue pun tak punya. Seandainya aku terlahir di jaman millenial, mungkin semua itu tidak menjadi masalah buatku. Aku bisa mencari di google tentang berbagai resep membuat kue. 
    Setelah lulus SMA aku tidak lagi belajar memasak. Walaupun hari libur, aku gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah yang cukup banyak menyita waktu. Perkuliahan yang kujalani memiliki jadwal yang cukup padat. Melihat aku yang sangat fokus kuliah membuat ibu tidak tega untuk memintaku memasak saat libur kuliah. Aku sendiri juga ingin terus meningkatkan nilai IPK ku agar beasiswaku terus berlanjut. Yaaa...saat kuliahpun aku masih mendapatkan beasiswa prestasi. Setelah lulus kuliah aku merantau dan bekerja di Serang Banten. Di perantauan ini aku menemukan jodohku.
    Setelah menikah, aku menjalani hari-hariku sebagai ibu rumah tangga yang harus menyiapkan makan setiap hari untuk anak-anak dan suami. Berbagai resep yang ada di google aku coba. Hingga suatu hari kakak iparku datang dengan membawa pisang ambon cukup banyak. Kakak iparku rupanya sedang panen pisang. Alhamdulillah rejeki. Pisang itu sebagian kubagi-bagikan ke tetangga dan kubawa ke tempat kerjaku. Melihat pisang diatas meja makan, aku menjadi teringat waktu SMA saat keinginanku membuat kue tak terlaksana. Aku coba browsing di internet tentang cara membuat kue bolu pisang sederhana dengan alat seadanya. Banyak sekali rupanya resep bolu pisang. Aku memcoba salah satu resepnya dan wow....bentuknya bulat mengembang tetapi tidak bantat. Kuenya lembut dan manis. Anak-anakku pun suka. Itulah kue hasil karya pertamaku di usia 43 tahun. Tak ada kata terlambat untuk belajar.

By KUSRINAWATI
    
    

24 Feb 2021

HIPOGLIKEMIA

    Pada tanggal 10-22 Oktober 2010 adalah waktu bersejarah bagiku dan teman-teman seangkatan CPNS. Selama kurang lebih 2 minggu kami ditempa di Marina Anyer untuk bisa melepaskan huruf "C"yang melekat pada CPNS. Hal ini berarti bahwa kami sudah sepenuhnya menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan gaji 100%. Rasa suka cita membuncah waktu pengumuman kelulusan Pra Jabatan itu. Kamipun pulang dengan penuh kegembiraan. 

    Kelulusan dari Pra Jabatan CPNS ini mengharuskan kami untuk segera melakukan pemberkasan yang didalamnya terdapat laporan kesehatan fisik. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di RSUD Kabupaten Serang dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebelum dilakukan medical check up, kita harus berpuasa (puasa makan) terlebih dahulu. Di RSUD dilakukan pemeriksaan darah, urin dan juga rontgen thorax. Hasil pemeriksaan ini baru bisa diketahui 2 hari berikutnya. Singkat cerita, waktu pengambilan hasil medical check up pun tiba. Ada seorang dokter yang menunggu dan mengulas tentang hasil medical check up milikku. Sementara yang lain langsung mengambil laporan tanpa perlu berhadapan dengan dokter, aku harus menemui dokter untuk mengambil hasilnya.

    Kegelisahan menimpaku saat itu. Rasa takut dan khawatir dengan hasil tes kesehatanku membuat keringat dingin mengucur deras. Tanpa terasa baju dan kerudungku basah karenanya. Dokter tersenyum padaku dan mempersilakan aku untuk duduk. Beliau membuka hasil tes milikku dan mengatakan bahwa aku menderita "HIPOGLIKEMIA". Hasil tes darah menunjukkan hal itu. Aku diharapkan untuk selalu waspada. Aku terdiam dan tidak percaya. Dokter memberiku beberapa saran untuk mengatasi hipoglikemia ini.

    Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah normal. Seseorang dikatakan mengalami hipoglikemia ketika kadar gula darahnya kurang dari 60 mg/dl. Hipoglikemia yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan penurunan kesadaran dan kejang, hingga kerusakan permanen pada otak. Meski sering kali terjadi pada pasien diabetes akibat pengobatan yang dijalani, hipoglikemia juga bisa dialami oleh orang yang tidak menderita diabetes. Aku tidak memiliki riwayat diabetes. Kadar gula darahku yang rendah ini tidak separah yang aku pikirkan. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipoglikemia ini antara lain :

  • Mengkonsumsi larutan air gula atau makanan tinggi gula seperti permen
  • Larutan air gula dapat dibuat dengan cara melarutkan 2 sdm gula pasir kedalam satu gelas air putih
  • Jika setelah 15 menit keluhan hipoglikemia masih tetap ada, minum kembali larutan air gula atau makanan tinggi gula
  • Jika hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sudah mencapai normal, maka segera mengonsumsi makanan utama atau selingan
  • Segera berkonsultasi dengan Dokter.
Kemanapun aku berada harus selalu membawa permen. Semua demi menjaga kadar gula darahku agar tidak drop. Sebulan kemudian aku kembali cek darah dan alhamdulillah kadar gula darahku normal kembali. Lega rasanya....marilah kita selalu menjaga kesehatan agar kita bisa tetap berkreasi dan berprestasi.

By KUSRINAWATI

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes