CGP

KEEP STUDYING SOCIAL STUDIES AND GEOGRAPHY WITH KUSRINAWATI,S.Si

8 Mar 2011

MANFAAT SUSU KEDELAI

Sekilas tentang Susu Kedelai

Susu kedelai beberapa tahun yang lalu mungkin merupakan minuman yang populer, namun kini bisa dikatakan susu kedelai mulai memiliki peminat yang cukup banyak. Susu kedelai sendiri kini sudah mulai merambah ke berbagi tempat pemasaran, mulai dari di dalam bus kota yang penyajiannya seadanya saja dengan hanya di bungkus plastik sampai dengan mal-mal dalam kemasan yang lebih eksklusif.

Sebenarnya apa sih yang menyebabkan perkembangan konsumsi susu kedelai sedemikian pesatnya, kemudian apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi susu kedelai?

Temukan jawabannya di artikel di bawah ini!

Gizi dan Manfaat Susu Kedelai 

Sejak zaman dahulu kacang kedelai dikenal sebagai salah satu makanan yang memiliki tingkat protein nabati sangat tinggi. Tidak hanya itu, kacang kedelai terutama yang sudah diolah menjadi susu kedelai ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah, bahkan memikili kandungan yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan susu sapi biasa.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa pakar gizi, susu kedelai sangat dianjurkan untuk dijadikan sebagai pengganti susu formula untuk bayi di atas 4 bulan karena terbukti lebih aman dari bakteri jahat yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi.

Nilai nutrisi yang terkandung dalam susu kedelai antara lain :
1. 38% Protein nabati (protein kedelai)
2. 18% Lemak tak jenuh
3. 15% Serat
4. 15% Karbohidrat
5. Mineral lainnya seperti :
- Kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang
- Isoflavon yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah kanker
- Lecithin membantu meningkatkan daya ingat dan mencegh terjadinya penyakit Alzheimer's
6. Vitamin seperti Vitamin D, Vitamin E dan Vitamin B

Perbandingan Susu Sapi dan Susu Kedelai 

Nah, dari gambar di atas bisa kita lihat, ternyata susu kedelai memiliki manfaat yang luar biasa, bahkan bila dilihat dari nilai nutrisinya, susu kedelai memiliki manfaat yang lebih baik untuk kesehatan daripada susu sapi biasa.

3 Mar 2011

Cara membuat “Crop Circle”

Crops Circle dengan geometri fraktal
Berita heboh munculnya Crop Circle di Berbah Sleman, Yogyakarta menjadi menarik ketika kita tidak tahu bagaimana membuatnya. Sehingga muncul spekulasi-spekulasi bahwa itu dibuat oleh Alien atau UFO.Bentuk dan macam ragam Crops memang secara geometri menarik sekali. Beberapa memiliki geometri Fraktal.
:( “Wah iya, Pakdhe dulu thesis S2-nya tentang Fraktal kan ? Dongengin fraktal dong Pakdhe !”
Kalau Crop Circle itu mengherankan kamu karena cara pembuatannya, mestinya kita juga heran dengan pembuatan Candi Borobudur yang memiliki geometri segi-empat sempurna, kan ? Coba saja pikirkan apakah waktu pembuatan Borobudur itu sudah ada alat ukur Theodolite ? GPS belom ada, Sattelit belum juga ada namun geometri Borobudur benar-benar sempurna !.

Awali dengan rancangan (denah atau peta)

Setiap bangunan selalu dibuat dengan sebuah design rancangan. Rancangan ini dibuat dengan metode grafis dimana rancangan crops ini akan menjadi seperti peta. Mirip kalau membuat rancangan rumah. Semua dibuat dengan skala. Berbagai design crops dijumpai didunia ini.
Berbagai macam desain crop circle
Setelah rancangan dibuat dalam kertas layaknya membuat rumah, maka barulah dibuat sesuai ukuran yang ada dalam kenyataan.

Bagaimana membuat lingkarannya ?

Tentunya kita harus mencari lokasi yang cukup luas supaya terlihat bagus. Juga daerah ini sedang ada tanaman yang cukup besar untuk dipatahkan. Bisa saja berupa sawah yang sedang menguning, maupun kebon tebu. Namun kalau kebon tebu perlu trantor membuatnya. Banyak cara dalam membuat lingkaran ini. Namun cara termudah tentunya dengan dua orang yang satu menjadi pusat lingkaran dan lainnya berjalan memutar.
Membuat Lingkaran
Setelah seluruh design diberi patok-patok, maka kita dapat merubuhkan tanaman padi dengan cara menekan menggunakan plat Kalau mau tahu cara dalam video silahkan tengok dibawah ini : Nah kalau memang geometri itu saja sudah mampu membuat terheran-heran dengan crops , mestinya orang lainpun akan lebih heran lagi melihat Borobudur beserta candi-candi di sana, kan ? Bayangkan ukuran Borobudur  dibawah ini.
sumber wikipedia
Ukurannya 118x188 meter persegi
View Larger Map Bagaimana dengan Crops di Sleman itu ? Sangat mungkin Crops di Sleman itu buatan manusia juga. Cara-cara pembuatannya menjadi tidak mustahil dengan pengetahuan geometri yang sudah kita kenali saat ini. Namun pembuatnya tentunya cukup cerdik dalam mengimbang ambingkan pikiran serta minat kita untuk melihatnya.
:( “Kalau gitu wajib ditonton Pakdhe ?” :D “Ya tentusaja wajib ditonton. Ayo ke Jogja !!!. Namun setelah itu jangan lupa menengok Borobudur, ya ! Walaupun harus melewati jalan memutar kalau saja jalan raya Jogja Magelang terputus karena terjangan lahar hujan atau lahar dingin Merapi “. :( “Kalau begitu sebaiknya kawan-kawan ISI – Istitut Seni Indonesia bia membuatnya lebih banyak supaya Jogja semakin laris manis, dan tetap istimewa !

Kasihan yang punya sawah ?

Tunggu dulu ….  Lumayan looh, dapat keuntungan menjadi UFO Tourism. Pada tahun 1996, sebuah crop circle muncul di dekat Stonehenge, Inggris. Petani pemiliknya meminta orang
membayar untuk melihat, dan dia berhasil  mengumpulkan sekitar $ 47.000
(450 Juta rupiah) dalam empat minggu. Nilai aktual dari tanamannya
sendiri hanya $235 (kurang dari 2.5 juta rupiah).

Sumber : Dongeng Geologi

26 Feb 2011

Akulah Dia [Drive]

24 Feb 2011

Pengendapan Lahar Hujan

SABO
Pada prinsipnya penanggulangan lahar hujan ini adalah pengaturan sedimen. Itulah sebabnya dalam kategori penanganan di PU, lahar hujan ini masuk dalam bencana sedimen. Secara mudah sedimen itu akan mengendap ketika alirannya melambat disitulah akan terjadi sedimentasi. Dengan demikian usaha penanganannya adalah mengontrol dimana kita akan meletakkan (mendeposisikan) material-material ini. Tentusaja akan diusahakan dimana dampaknya paling kecil. Nah, besar kecilnya dampak ini yang bisa bikin berantem. dimanakah sebaiknya mambangun SABO ini.
Distribution of recent lahar deposits on Merapi slopes (JICA, 1980). The 13 rivers shown had lahars during historical time AD 1500–1900s. Large lahar deposits are mainly located in-between the Apu and Woro Rivers. Total area of lahar deposits is about 286 km2

Endapan alami lahar hujan

Gambar disebelah kanan ini memperlihatkan lokasi-lokasi endapan lahar hujan yang dikumpulkan oleh JICA (Japan Corporation Agency, 1980). Distribusi atau penyebaran lahar hujan ini terjadi secara alami tanpa usaha manusia untuk menahan atau mengaturnya. Secara tehnis material yg diangkut air ini akan mengendap apabila laju alirannya melemah atau kecepatan airnya berkurang. Laju (kecepatan) aliran ini tergantung pada sudut kemiringan lereng. ketika kemiringan lereng masih tinggi maka disitu lajunya kencang, dan material ukuran besar lebih mudah terendapkan. Tentusaja laju yang kencang ini juga memiliki daya merusak lebih besar juga. Walaupun kita endapkan diatas bukan berarti selesei tugasnya. Tetapi secara praktis itulah cara paling aman (untuk saat ini) dalam menyelamatkan atau dalam mengurangi dampak yang lebih besar. Dongengan bagaimana dan dimana endapan piroklastik serta lahar diendapkan  sebenernya bisa didekati dengan ilmu fisika dasar. Gaya yang bekerja disini gaya gravitasi. Sehingga elevasi merupakan potensi energi. Kalau benda (sedimen) masih berada di elevasi tinggi, maka energi potensialnya juga tinggi. Artinya mengendapkan di daerah elevasi tinggi sebenarnya “menyimpan” atau menumpuk energi yang suatu saat juga harus turun kebawah. Kalau tumpukan diatas ini tidak stabil juga akan berbahaya bila terjadi longsoran.
Daerah pengendapan piroklastik dan pengendapan lahar hujan
Secara teori energinya habis (potensinya paling kecil) ketika sedimen berada pada elevasi terrendah.
Sabo merupakan salah satu usaha manusia dalam mengontrol dimana lahar ini akan diendapkan. Dugaan SABO membelokkan awanpanas pernah saya dengar tetapi ketika melihat kenyataan dilapangan, dapat kita lihat bahwa bendungan SABO ini terlalu “kecil” kemampuan mempengaruhiarah luncuran awanpanas. (lihat gambar paling atas). Kalau melihat kecepatan lucuran serta jumlah material yang mengalir, perkiraan yg pernah saya dengan dari kawan di PVMBG bendungan SABO ini penuh dalam waktu sekitar 9 detik. Artinya menghilangkan bendungan ini hanya mampu menyelamatkan dusun Kinahrejo selama 9 detik saja.

Mengapa Sabo diperlukan ?

Lahar hujan selain memiliki daya rusak ketika mengalir, juga memiliki bahaya terendapkan pada daerah yang memiliki nilai ekonomis, misalnya: pemukiman-perumahan, jalan raya dan kereta api, airport, pabrik, mall, toko dll.
Lokasi endapan piroklastik 2010 mengancam lereng bawah Merapi sebelah selatan. Endapan piroklastik ini hanya sebagian saja. Ada endapan disebelah barat yang saat ini sidah sering terkena hujan dan menyebabkan lahar hujan hingga ke daerah Mlati Sleman.
Seandainya lahar ini tidak dijaga maka dapat kita lihat bagaimana potensi daerah-daerah landai di Merapi ini sangat terancam. Salah satu cara atau metode moderen adalah dengan membuat SABO untuk menahan sementara supaya endapan tetap berada diatas.
Memang seolah-olah bendungan SABO ini menguntungkan yang dibawah. Kalau dari banyak sisi sosio-ekonomis jelas lebih banyak yang akan diselamatkan dengan adanya SABO ini. Memang bener saya juga melihat banyak SABO yang dibangun terlalu keatas. SABO bukan pengontrol awanpanas, sehingga kalau masih ada luncuran awanpanas mestinya tidak dibangun SABO, karena SABO lebih diutamakan mengontrol lahar hujan. Dalam design idealnya SABO dibangun di lereng transportasi.
Idealnya SABO dibuat pada daerah transportasi, supaya aliran material lahar hujan dikurangi daya rusaknya dan dikontrol lokasi pengendapannya.
Jadi membuat sabo dibagian atas lereng Merapi itu memang sebuah usaha manusia dalam “menahan” atau mengontrol energi potensial dan energi mekanik dari aliran lahar hujan. Itulah sebabnya SABO ini dibuat berjenjang supaya daya rusak aliran lahar hujan ini dapat dikurangi secara bertahap.

Berdansa dengan Perubahan Morfologi

Proses erosi dan sedimentasi merupakan salah satu proses pembentukan bentang alam (morfologi). Proses ini tidak akan berhenti. Sabo akan penuh, dan manusia akan membangunnya kembali. Alam tentunya selalu berubah, pinter-pinteraannya manusia saja bagaiamana mampu berdansa dengan perubahan morfologi :)


Sumber : Dongeng Geologi

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes